10 Hadits Tentang Keutamaan Surat Yasin |
Muqaddimah
Kebanyakan kaum Muslimin membiasakan membaca Surat Yasin, baik pada
malam Jumat, ketika mengawali atau menutup majelis taklim, ketika ada atau
setelah kematian, dan pada acara-acara lain yang mereka anggap penting. Saking
seringnya Surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan,
sehingga mengesankan Al-Quran itu hanyalah berisi Surat Yasin saja. Dan
kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan
Surat Yasin dari hadis-hadis yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan
dari guru mereka.
Al-Quran yang diwahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat
dari Al-Fatihah sampai An-Nas jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam
wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam
senantiasa membaca Al-Quran. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Quran
setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau
khatam setiap bulan sekali. [HR. Bukhari, Muslim dan lainnya]
Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari
tulisan ini adalah dengan membahas masalah ini BUKAN berarti penulis melarang
atau mengharamkan membaca Surat Yasin.
Sebagaimana surat-surat Al-Quran yang lain, Surat Yasin juga harus
kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka
yang menyandarkan tentang fadhilah dan keutamaan Surat Yasin kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam.
Selain itu untuk menegaskan, bahwa tidak ada tauladan dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Surat Yasin setiap malam Jumat, setiap
memulai atau menutup majelis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.
Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat,
tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Quran
serta mengamalkannya.
(Baca Juga : 8 Keutamaan Penghafal Al-Quran)
Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Fadhilah Surat Yasin
Kebanyakan umat Islam membaca Surat Yasin karena, sebagaimana
dikemukakan di atas, fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang
membacanya. Tetapi setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang
hadis-hadis yang menerangkan fadhilah Surat Yasin, penulis dapati SEMUANYA
ADALAH LEMAH.
Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil, maka kita
tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam,
sebab ancamannya adalah Neraka. [HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya]
Hadits Dhaif dan Maudhu
Adapun hadits-hadits yang semuanya Dhaif (Lemah) dan atau Maudhu
(Palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah Surat Yasin di antaranya adalah
sebagai berikut:
Hadis 1
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin dalam suatu malam, maka
ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya. Dan siapa yang membaca surat
Ad-Dukhan pada malam Jumat, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.”
[Ibnul Jauzi, Al-Maudhuat, 1/247]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu
Ibnul Jauzi mengatakan, hadis ini dari semua jalannya adalah batil,
tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam
sanad hadis ini adalah tukang memalsukan hadis. [Periksa: Al-Maudhuat, Ibnul
Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul
Majmua’ah hal. 268 No. 944]
Hadis 2
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari karena
mencari keridaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan
As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim.
Kata Imam Bukhari, ia Munkarul Hadis. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya
(tidak kuat). [Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I: 464-465]
Hadis 3
Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca Surat Yasin pada setiap
malam, kemudian ia mati, maka ia mati syahid.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu
Hadis ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas,
tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan
dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadis. [Periksa: Tuhfatudz Dzakirin,
hal. 340, Mizanul I’tidal II: 159-160, Lisanul Mizan III: 44-45]
(Baca Juga : 16 Ayat Al-Quran Tentang Syafa'at)
Hadis 4
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin pada permulaan siang (pagi
hari), maka akan diluluskan semua hajatnya.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah
Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’
bin Abi Rabah, pembawa hadis ini tidak pernah bertemu Nabi ﷺ. Sebab ia
lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
[Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177,
Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22]
Hadis 5
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin satu kali, seolah-olah ia
membaca Alquran dua kali.” [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu
[Lihat Dhaif Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani]
Hadis 6
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin satu kali, seolah-olah ia
membaca Alquran sepuluh kali.” [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu
[Lihat Dhaif Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani]
Hadis 7
Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati
(inti) Alquran itu ialah Surat Yasin. Siapa yang membacanya, maka Allah akan
memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Alquran sepuluh
kali.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu
Hadis ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 8) dan Ad-Darimi
2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata:
Aku mendapati hadis ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman.
Dan ini adalah hadis batil, tidak ada asalnya. [Periksa: Silsilah Hadis Dhaif
no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam
Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.
[Periksa: Mizanul I’tidal IV:173]
Hadis 8
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin di pagi hari, maka akan
dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di
awal malam (sore hari), maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah
Hadis ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah.
Dalam sanad hadis ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar: Ia banyak
memursalkan hadis dan banyak keliru. [Periksa: Taqrib I:355, Mizanul I’tidal
II:283]
Hadis 9
Artinya: “Bacakanlah Surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara
kamu.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah
Di antara yang meriwayatkan hadis ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74
cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadis ini lemah karena Abu Utsman, di antara
perawi hadis ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula
dengan ayahnya. Hadis ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).
Hadis 10
Artinya: “Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya
(maksudnya sedang naza’) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu)
atasnya.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan
I:188. Dalam sanad hadis ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad
dan Nasa’i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim
berkata, ia Munkarul Hadis. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan
hadis. [Periksa: Mizanul I’tidal IV: 90-91).
Penjelasan:
Abdullah bin Mubarak berkata:
Aku berat sangka, bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam)
itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadis-hadis tentang fadhilah
surat-surat tertentu).
Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata:
Semua hadis yang mengatakan, barang siapa membaca surat ini akan
diberikan ganjaran begini dan begitu SEMUA HADIS TENTANG ITU ADALAH PALSU.
Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadis-hadis itu telah mengakuinya
sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadis-hadis palsu adalah agar
manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Alquran) dan menjauhkan
mereka dari isi Alquran yang lain, juga kitab-kitab selain Alquran. [Periksa:
Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dhaif, hal. 113-115).
Kesimpulan:
Dengan demikian jelaslah, bahwa hadis-hadis tentang fadhilah dan
keutamaan Surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU. Oleh karena itu, hadis-hadis
tersebut TIDAK dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat ini dan
surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau
penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini. Memang ada hadis-hadis
Shahih tentang keutamaan surat Al-Quran selain Surat Yasin, tetapi tidak
menyebut soal pahala. Wallahu a’lam.
Tulisan Al-Ustadz
Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzhahullah
Semoga bermanfaat.