6 Fakta Fatwa Syaikh Al-Albani Seputar Palestina |
Apa benar syekh al-Albani berfatwa agar kaum muslimin meninggalkan masjid Al-Aqsa dan mengosongkan Palestina untuk yahudi????
Berikut Fakta tentang Fatwa syekh al-Albani seputar Palestina.
1. Al-Albani tidak pernah berfatwa agar kaum muslimin meninggalkan masjid al-Aqsa.
2. Al-Albani tidak pernah berfatwa agar kaum muslimin mengosongkan palestina untuk diserahkan ke Yahudi...
3. Yang ada adalah Al-Albani ditanya bagaimana hukumnya orang yang berada di tepi barat (west bank/dhiffah ghorbiyah) sebuah wilayah di palestina yang pada waktu itu menjadi objek kebrutalan zionis, untuk berhijrah ke negri yang kedua, negeri yang lain di dalam Palestina, karena pada waktu itu palestina itu banyak..ada tepi barat, ada juga Gaza dan ada tempat lainnya.
(Baca Juga : Perubahan yang Sebenarnya)
Maka al-Albani menjawab:
" Wajib untuk keluar dari tempat yang belum memungkinkan mengusir orang2 kafir tersebut ke sebuah tempat yang memungkinkan menegakkan syiar Islam di dalamnya".
Jangan anda mengira fatwa ini datang dari hawa nafsu al-Albani atau datang dari pesanan Yahudi, demi Allah al-Albani jauh dari itu...akan tetapi fatwa ini bersumber dari firman Allah:
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan zhalim terhadap diri mereka sendiri. Malaikat bertanya kepada mereka :’Dalam keadaan bagaimana kamu ini .? ‘Mereka menjawab : Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri Makkah. Para malaikat berkata : ‘Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (kemana saja) di bumi ini ? (QS. An-nisa: 97)
(الشريط 730 من فتاوى الشيخ الألباني)
Apanya yang salah dengan fatwa ini???
4. Syekh al-Albani pernah ditanya tentang penduduk kota-kota yang dikuasai Yahudi tahun 1948 mereka dipaksa untuk mengikuti hukum Yahudi secara total di tempat itu.
Maka al-Albani menjawab: apakah di Palestina ada desa atau kota lain yang mereka bisa melaksanakan agamanya? Dan menjadikannya sebagai negeri untuk menangkis fitnah? Jika ada maka hendaknya mereka hijrah ke sana tanpa keluar dari palestina.
يقول الدكتور محمد شقرة: فلقد سُئل الشيخ – حفظه الله – عن بعض أهل المدن التي احتلها اليهود عام 1948م، وضربوا عليها صبغة الحكم اليهودي بالكلية، حتى صار أهلها فيها إلى حال من الغربة المرملة في دينهم، وأضحوا فيها عبدة أذلاء؟ فقال: هل في قرى فلسطين أو في مدنها قرية أو مدينة يستطيع هؤلاء أن يجدوا فيها دينهم، ويتخذوها داراً يدرءون فيها الفتنة عنهم؟ فإن كان؛ فعليهم أن يهاجروا إليها، ولا يخرجوا من أرض فلسطين، إذ إن هجرتهم من داخلها إلى داخلها أمر مقدور عليه، ومحقق الغاية من الهـجرة
(Baca Juga : Mati Karena Membela Negara, Syahidkah?)
5. Al-Albani berfatwa itu bukan menyuruh mereka lari seperti larinya para pengecut yang kabur dari peperangan akan tetapi hijrah itu bertujuan untuk menyusun kekuatan untuk memerangi musuh.
الشيخ قيدين لهذه الهجرة وهما ان تكون اله ومدد رىىرة بنية التأهب لقتال العدو وان يتحقق المهاجرون من ان البلد ار للللللللللرلمضيف لهم سيسمح لهم بالاستعداد لقتال الاعداء
.
(الشريط 730 من فتاوى الشيخ الألباني)
6. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sudah pernah berfatwa seperti ini sebelumnya.
Beliau pernah ditanya tentang penduduk Mardin (ماردين) sebuah negeri di wilayah Syam yang dicaplok dan dikuasai kafir musuh Islam..apakah mereka wajib hijrah???
Maka syaikhul islam menjawab:
: “والمقيم بها إن كان عاجزاً عن إقامة دينه وجبت الهجرة عليه، "
Orang yang mukim di tempat itu jika tak mampu menegakkan agamanya maka wajib dia hijrah.
Semoga Allah merahmatinya syekh al-Albani rahimahullah rahmatan wasi'atan
Sumber: dirangkum dari kulalsalafiyeen tanpa cantumkan link, setiap cantumkan link atau tautan dihapus FB.
(Baca Juga : Manfaat dan Etika Mengkritik)
Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah
Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1974483142706957
EmoticonEmoticon