Harusnya Kita Lebih Takut Kesyirikan |
AlQuranPedia.Org – Termasuk bukti keimanan seseorang adalah takut
terjatuh ke dalam lembah dosa dan maksiat. Dan kesyirikan adalah dosa dan maksiat
yang paling besar. Tidak ada dosa yang lebih besar daripada dosa kesyirikan.
Dalam sebuah hadits:
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ »
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ،
وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ،
وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْف،
وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Jauhilah tujuh
dosa yang membinasakan.” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, apa saja
dosa yang membinasakan tersebut?” Beliau bersabda, “(1) Syirik
kepada Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang haram untuk dibunuh kecuali
jika lewat jalan yang benar, (4) makan riba, (5) makan harta anak yatim, (6)
lari dari medan perang, (7) qadzaf (menuduh wanita mukminah yang baik-baik
dengan tuduhan zina).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah ﷺ menyebutkan
“syirik kepada Allah” sebagai dosa besar yang membinasakan pada urutan pertama.
Menunjukkan bahwa memang syirik itu lebih dahsyat daripada sihir, membunuh,
memakan riba, dan dosa lainnya.
(Baca Juga : Wajibnya Mengenal Aqidah Islam)
Banyak dalil lain yang menunjukkan
bahwa syirik adalah dosa yang paling berbahaya. Di antaranya adalah firman
Allah Jalla Jalaluh
إِنَّ
اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ
يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa di bawah syirik, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. (Q.S.
An-Nisaa’: 48)
Ayat di atas jelas menyebutkan bahwa
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Allah mengampuni dosa selain syirik
bagi siapa yang Allah kehendaki. Maksud ayat adalah bagi siapa saja yang wafat
membawa dosa syirik dan belum bertaubat maka Allah tidak akan mengampuninya.
Berbeda dengan dosa yang lainnya, bila seseorang wafat dengan membawa dosa
selain syirik, sekalipun itu dosa besar, bisa saja dengan karunia dan rahmat
Allah yang luas maka Allah bisa mengampuninya.
Ancaman bagi mereka pelaku syirik
adalah haramnya mereka masuk ke dalam surga dan akan masuk ke dalam neraka.
Mereka akan kekal di dalamnya selama-lamanya.
إِنَّهُ
مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ
النَّارُ ۖوَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun. (Q.S.
Al-Maaidah: 72)
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir
yakni Ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam;
mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Q.S. Al-Bayyinah: 6)
Setelah kita mengetahui bahayanya dosa
kesyirikan maka sudah sepantasnyalah kita takut terhadapnya, menjauhinya dan
merasa jijik dengannya. Sebagaimana kita membenci bila masuk ke neraka maka
kita pun membenci perbuatan syirik yang dapat menghantarkan pelakunya kekal di
neraka.
(Baca Juga : Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid)
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pernah
berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diabadikan di dalam Al-Quran.
وَإِذْ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ
أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
berkata: “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan
jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Q.S. Ibrahim: 35)
Kita melihat pada ayat di atas bahwa
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam begitu takut dan khawatir akan terjatuh ke
dalam kesyirikan. Beliau berdoa kepada Allah agar dirinya dan keturunannya
dijauhkan dari kesyirikan. Padahal beliau adalah seorang Nabi, Rasul, digelari
Al-Kholil (kekasih Allah), seorang yang dijamin surga, seorang yang ibadahnya
luar biasa, seorang yang begitu taat dan patuh kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
Lantas bagaimana dengan kita? Kita nabi
bukan, rasul bukan, dijamin surga tidak ada, ibadah kita tidak seberapa dan
dosa kita begitu banyak. Tidak ada jaminan ibadah kita yang sedikit itu diterima
dan tidak ada jaminan dosa kita yang begitu banyak itu diampuni oleh Allah.
Tetapi apakah kita pernah berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari kesyirikan?
Pernah kah kita khawatir dan takut terjauh ke dalam kesyirikan? Apakah kita
merasa aman selamat dari kesyirikan? Allaahul musta’an.
Kita yang bukan siapa-siapa
harusnya lebih pantas dan lebih berhak untuk takut terhadap kesyirikan
dibandingkan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Semakin kita takut terjatuh kepada kesyirikan maka dengan izin Allah kita akan semakin jauh dari kesyirikan
itu. Al-Imam Al-Mujaddid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi
rahimahullah membuat Bab “باب الخوف من الشرك” yaitu “Bab Takut dari
Kesyirikan” pada Kitab Tauhid beliau. Beliau rahimahullah juga memasukkan
doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam di atas sebagai salah satu dalilnya.
Begitu pula ada doa yang diajarkan oleh
Nabi kita yang mulai ﷺ agar kita dijauhi dari kesyirikan.
اللَّهُمَّ
إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ
لِمَا لاَ نَعْلَمُهُ
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung
kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami
memohon ampun kepada-Mu atas apa yang tidak kami ketahui. (HR. Ahmad dan yang lainnya dari sahabat Abu
Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu ‘anhu)
(Baca Juga : 21 Ayat Al-Quran Tentang Sihir)
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada Selasa Pagi, 9 Sya’ban 1441 Hijriyah, bertepatan dengan 23 Maret 2021 Masehi.
Penulis : Al-Faqir Abu Salma Yusri
Triadi وَفَّقَهُ الله
Muroja'ah : Al-Ustadz Asmon Nurijal حَفِظَهُ اللهُ
EmoticonEmoticon