Benarkah Utsman Membaca Al-Quran Dalam 1 Rakaat? |
Mungkin sebagian kita bertanya-tanya: kok bisa Utsman radhiyallahu anhu membaca Al-Qur'an dan menyelesaikannya dalam satu rakaat saja? Dan bagaimana lagi jika beliau shalat beberapa rakaat?
Jawabannya:
➡️Dikeluarkan oleh Abdurazzaq dalam Al-Mushannaf (3/24) dan Abu Ubaid dalam Al-Fadhail (277) dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Yazid bin Khushaifah dari Sa'ib bin Yazid:
أن رجلا سأل عبد الرحمن بن عثمان التيمي عن صلاة طلحة بن عبيد الله قال إن شئت أخبرتك عن صلاة عثمان بن عفان قال نعم قال قلت لأغلبن الليلة النفر على الحجر يريد المقام قال فلما قمت إذا رجل يزحمني متقنعا قال فنظرت فإذا هو عثمان فتأخرت عنه فصلى فإذا هو يسجد سجود القرآن حتى إذا قلت هذا هو أذان الفجر أوتر بركعة لم يصل غيرها ثم انطلق
Bahwasanya seorang bertanya kepada Abdurrahman bin Utsman At-Taimi tentang shalatnya Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu anhu, maka beliau menjawab: jika engkau mau maka saya akan ceritakan kepadamu tentang shalatnya Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, orang itu menjawab: iya.
Beliau pun bercerita:
Saya pernah berkata (pada diri sendiri), sungguh malam ini saya benar-benar akan mendahului orang-orang untuk shalat di Al-Hijr, maksudnya Maqam Ibrahim. Ketika saya berdiri tiba-tiba seorang dengan wajah tertutup mendahuluiku. Saya pun memandangnya ternyata beliau adalah Utsman. Maka saya pun mundur ke belakang. Beliau pun shalat, ternyata beliau melakukan sujud sajadah (ketika melewati ayat sajadah), sehingga saya berkata (pada diriku): sudah tiba adzan Subuh, beliau hanya shalat witir satu rakaat, tidak shalat selain satu rakaat saja. Beliau pun berlalu.
✔️Sanadnya Shahih.
(Baca Juga : Poin Penting Dalam Berdakwah)
➡️Dalam jalur riwayat lain:
... فاستفتح القرآن حتى ختم ثم ركع وسجد فقلت أوهم الشيخ، فلما صلى قلت يا أمير المؤمنين إنما صليت ركعة واحدة فقال أجل هي وتري
....Beliau mulai membaca Al-Qur'an sampai khatam. Lalu beliau rukuk dan sujud. Saya berkata (pada diriku), (mungkin) beliau keliru. Setelah beliau shalat saya pun bertanya: wahai Amirul mukminin, sesungguhnya engkau hanya shalat satu rakaat. Beliau menjawab: betul, itu adalah shalat witir ku.
Dikeluarkan oleh Ibnul-Mubarak dalam Az-Zuhd (1276), Ath-Thahawi dalam Syarh Ma'ani Al-Atsar (1/294) dari jalan Abu Dawud Ath-Thayalisi, Ad-Daruqutni (1673) dari jalan Zaid bin Hubab, Al-Baihaqi dalam Al-Kubra (3/36-37) dari jalan Yunus bin Muhammad Al-Muaddib; semuanya dari Fulaih bin Sulaiman Al-Khuza'i dari Muhammad ibnul-Munkadir, dari Abdurrahman bin Utsman.
✔️Dalam sanadnya terdapat Fulaih bin Sulaiman, rawi yang ada kelemahan padanya.
➡️Dikeluarkan oleh Ibnul-Mubarak dalam Az-Zuhd (1275), dari Ibnu Lahi'ah dari Bukair Al-Asyaj, dari Sulaiman bin Yasar:
ﺃﻥ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﻋﻔﺎﻥ ﻗﺎﻡ ﺑﻌﺪ اﻟﻌﺸﺎء ﻓﻘﺮﺃ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻛﻠﻪ ﻓﻲ ﺭﻛﻌﺔ ﻟﻢ ﻳﺼﻞ ﻗﺒﻠﻬﺎ ﻭﻻ ﺑﻌﺪﻫﺎ.
Bahwasanya Utsman bin Affan shalat setelah ba'da Isya, lalu beliau membaca Al-Qur'an seluruhnya dalam satu rakaat, beliau tidak shalat sebelumnya dan sesudahnya.
✔️Sanadnya lemah;
-Ibnu Lahi'ah dhaif, namun riwayat Ibnul-Mubarak dari lebih kuat dibandingkan lainnya.
-inqitha' (terputus) sanad antara Sulaiman bin Yasar dan Utsman.
(Baca Juga : Hukum Bercanda "Prank")
➡️Berkata Ibnu Abi Syaibah:
ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻭﻛﻴﻊ، ﻋﻦ ﻳﺰﻳﺪ، ﻋﻦ اﺑﻦ ﺳﻴﺮﻳﻦ، ﻋﻦ ﻋﺜﻤﺎﻥ، «ﺃﻧﻪ ﻗﺮﺃ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻲ ﺭﻛﻌﺔ ﻓﻲ ﻟﻴﻠﺔ»
Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Yazid, dari Ibnu Sirin, dari Utsman radhiyallahu anhu bahwasanya beliau membaca Al-Qur'an pada satu rakaat dalam semalam.
(Al-Mushannaf: 2/243, dan dikeluarkan juga oleh Ibnu Sa'ad (3/75), dan selainnya, semua dari jalan Ibnu Sirin dari Utsman radhiyallahu anhu)
✔️Status perawinya semua tsiqah, namun dalam sanadnya terdapat inqitha' (keterputusan) antara Ibnu Sirin dan Utsman.
📝Dari atsar di atas menunjukkan kepada kita bahwa Utsman radhiyallahu anhu hanya shalat satu rakaat saja, yaitu shalat witir. Jika demikian maka memungkinkan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an bagi mereka yang memiliki hafalan mutqin dalam semalam. Kalau kita menghitungnya dari ba'da isya sekitar jam 8-9 malam sampai waktu Subuh sekitar jam 4-5, maka semuanya sekitar 7 sampai 8 jam. Ini adalah waktu yang mana sebagian kecil huffazh Al-Qur'an di zaman ini mampu menyetor dengan sekali duduk. Maka sudah tentu sahabat semisal Utsman yang mana beliau adalah di antara sahabat penghafal dan perawi Al-Qur'an lebih mampu dari itu.
Faedah:
Berkata Al-Hafizh Ath-Thahawi rahimahullah:
وفي إنكار عبد الرحمن على فعل عثمان دليل على أن العادة التي قد كان جرى عليها قبل ذلك وعرفها على غير ما فعل عثمان.
Keheranan Abdurrahman bin Utsman atas perbuatan Utsman bin Affan adalah dalil bahwa kebiasaan yang telah berjalan dan dia ketahui sebelumnya adalah tidak seperti yang telah dikerjakan Utsman (pada waktu ini).
(Syarh Ma'ani Al-Atsar: di bawah hadits no.1750)
(Baca Juga : Murid-Murid Pengadu Domba)
Maksudnya: perbuatan Utsman radhiyallahu anhu shalat mengkhatamkan Al-Qur'an dalam semalam bukanlah kebiasaan rutin, melainkan kadang-kadang beliau lakukan. Wallahu a'lam.
Tulisan Al-Ustadz Abu Muhammad Pattawe hafidzhahullah
Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=791891394673526&id=100015580180071
EmoticonEmoticon