Tips Ampuh Menghafal Al-Quran Awet Terbukti |
AlQuranPedia.Org – Siapa yang tidak mau menjadi penghafal
Al-Quran? Tentu kita semua mau. Para penghafal Al-Quran adalah mereka yang
dipilih oleh Allah untuk menjaga Kitab-Nya yang mulia. Dan ini adalah salah satu
bentuk penjagaan Allah terhadap Al-Quran, yaitu adanya para penghafal Al-Quran.
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)
Menghafal Al-Quran itu tidak kenal batasan
usia dan orangnya. Kita lihat, para penghafal Al-Quran, tidak peduli apa dia
laki-laki perempuan, tua muda, anak-anak orangtua, bahkan yang tidak bisa
berbicara, tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat juga banyak yang jadi
penghafal Al-Quran. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya menghafal Al-Quran itu
sangat mudah, bahkan yang tidak bisa bahasa Arab sekalipun bisa sangat lancar
menghafalnya. Benarlah Allah tatkala berfirman 4 kali pada surat Al-Qamar.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا
ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran? (Q.S. Al-Qamar : 17)
Tidakkah kita mau mencapai derajat surga yang paling tinggi?
Karena kedudukan kita di surga adalah seberapa banyak ayat yang kita hafal.
Dari sahabat 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُقَالُ
لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى
الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
Ditawarkan kepada
Penghafal Al-Quran, “Baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil
sebagaimana dulu kamu mentartilkan Al-Quran ketika di dunia. Karena kedudukanmu
di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud 1466, Tirmidzi 3162 dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)
Atau tidakkah kita mau diberikan mahkota dan pakaian
kemuliaan?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
يَجِىءُ
الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ
الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ
ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ
وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً
Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah,
berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz Al-Quran mahkota
kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia
diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai
dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz Al-Quran, “Bacalah
dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Tirmidzi 3164. Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih)
Atau tidakkah kita mau memberikan mahkota
kepada kedua orangtua kita?
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
من
قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء
الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال :
بأخذ ولدكما القرآن
Siapa yang
menghafal Al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan
mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari.
Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan
dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi
pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah
mengamalkan Al-Quran.” (HR. Al-Hakim
1/756 dan dihasankan Syaikh Al-Abani).
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يجيء
القرآن يوم القيامة كالرجل الشاحب يقول لصاحبه : هل تعرفني ؟ أنا الذي كنتُ أُسهر
ليلك وأظمئ هواجرك… ويوضع على رأسه تاج الوقار ، ويُكسى والداه حلَّتين لا تقوم
لهما الدنيا وما فيها ، فيقولان : يا رب أنى لنا هذا ؟ فيقال لهما : بتعليم ولدكما
القرآن
Al-Quran akan
datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada
penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu begadang tidak tidur di
malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan
mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah
yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan,
“Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab,
“Karena anakmu belajar Al-Quran.” (HR.
Ath-Thabrani dalam Al-Ausath 6/51, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
(Baca Juga : Semoga Kita Berjumpa di Telaga)
Pada tulisan kali ini saya akan memberikan tips menghafal
Al-Quran yang awet, tahan lama dan insya Allah mudah. Karena tips ini sudah
kami coba dan kami anjurkan teman kami untuk melakukannya dan alhamdulillaah
bekerja dengan baik. Tips ini juga cocok bagi mereka yang sibuk kerja, sekolah
maupun kuliah tetapi ingin jadi penghafal Al-Quran. Bagaimana tipsnya? Simak di
bawah ini.
1. Download rekaman murottal Al-Quran dari surat yang ingin
kita hafal. Misalnya kita ingin menghafal Surat An-Naba’. Maka kita download
murottal surat An-Naba’. Cari yang suaranya enak kita dengar. Utamakan pembacanya
(qari’nya) adalah yang faham kaidah-kaidah membaca Al-Quran yang benar. Dan
disarankan pula qari nya adalah orang Arab yang melafalkan Al-Quran dengan
fasih. Ini akan membantu kita agar kita tidak salah mendengar huruf Al-Quran,
bacaannya ataupun hukum-hukum bacaan Al-Quran. Setelah kita download, maka
dengarlah murottal itu berulang-ulang sebanyak-banyaknya. Setelah kurang lebih
2 pekan dan dirasa sudah cukup, maka cobalah dihafal di waktu yang nyaman kita
menghafal. Saran dari kami pilihlah waktu libur di pagi hari.
Kenapa harus mendengar rekaman? Bukankah kita bisa
menghafalnya langsung tanpa harus mendengar rekaman dahulu? Sebenarnya tidak
harus. Ini hanya tips. Karena salah satu keunggulannya adalah kita akan terikut
dengan lantunan si qori. Jadi memori lantunan itu sudah terekam di otak kita,
hanya saja tinggal kita kuatkan lagi dengan fokus menghafalnya. Kami
menganjurkan qari-qarinya seperti Imam-Imam Masjidil Haram seperti Syaikh
Abdurrahman As-Sudais, Syaikh Shuraim, lalu Syaikh Ali Al-Hudzaifi, Syaikh
Mishary Rashid Al-Afasy, Syaikh Ahmad Nufays, Syaikh Salman Al-Utaybi, Syaikh
Muhammad Luhaidan, dan Syaikh Abdurrahman Al-Ausiy. Kalau dari Indonesia ada
Ustadz Murtadho Habibi Al-Hafidz, Ustadz Abdurrahman Syamsuri, Ustadz Muhammad Ulin
Nuha Al-Hafidz, Ustadz Abu Usamah Syamsul Hadi, Ustadz Muflih Safitra dan Ustadz Ayman Abdillah. Murottal mereka tersebar banyak
sekali di Youtube.
2. Bagilah surat yang hendak kita hafal itu menjadi beberapa
bagian. Misalnya An-Naba’, itu ada 40 ayat. Maka kita bisa membaginya menjadi 4
bagian, yaitu 10 ayat-10 ayat, atau menjadi 8 bagian, yaitu 5 ayat-5 ayat.
3. Atur porsi hafalan kita. Hal yang terpenting adalah tetap
menghafal secara istiqomah (rutin) meskipun tidak banyak. Misalnya 1 hari itu 1
ayat atau misalnya 5 ayat dalam 1 pekan. Ingat hadits Nabi, “Amal yang paling
dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.”
4. Ulangilah hafalan kita sebanyak mungkin, di waktu luang,
di sholat-sholat sunnah, di sholat Tahajjud Witir kita, di kendaraan, saat
mengantri, menunggu sesuatu dan waktu-waktu lain. Ingat, jangan sampai kita menambah
hafalan baru sebelum hafalan yang sebelumnya sudah betul-betul kuat.
5. Jauhi maksiat seperti merokok, pacaran, berbohong,
ghibah, melihat yang haram, makan yang haram, berkata kotor, mendengarkan musik
dan maksiat-maksiat lain. Ini adalah hal yang paling mempengaruhi kuat dan
awetnya hafalan kita. Jangan harap bisa 30 juz dengan mutqin dan dhobit, jika
masih pacaran atau suka nonton video porno. Ingat, Al-Quran itu bisa menjadi
hujjah yang membela kita di Hari Kiamat atau bisa juga menjadi hujjah yang
menuntut kita di hari Kiamat.
Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,
شَكَوْت
إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي
بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي
“Aku pernah
mengadukan kepada Waki’ (bin Al-Jarrah) tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau
menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu
itu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak mungkin diberikan kepada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190).
6. Rutin beribadah, mengerjakan amal-amal sholih, plus
ditambah amal-amal sunnah. Karena
ketaqwaan akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan
kita ketahui bersama bahwa hafalan Al-Quran merupakan termasuk rezeki yang
sangat besar.
وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Q.S. Ath Thalaaq: 2-3)
7. Memperbanyak berdoa. Ini sangat penting karena kita mampu
menghafal Al-Quran bukan karena kita cerdas atau memiliki kemampuan menghafal
yang kuat. Kita mampu menghafal Al-Quran adalah murni pemberian Allah Ta’ala
semata. Jangan pernah kita mengandalkan diri kita yang lemah ini. Kita tidak
ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan Allah Robbul ‘Alamin.
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا
دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah : 186)
Itu adalah tips sederhana yang dapat kami berikan. Nasehat
kami, segeralah menghafal Al-Quran, jangan menunda-nundanya. Karena semakin
hari berlalu maka kemampuan kita akan semakin berkurang pula, baik itu
mengingat, mendengar dan melihat. Kami juga ingin menasehati kepada diri kami
dan kepada pembaca semua bahwa untuk menghafal Al-Quran jangan terlalu banyak
memikirkan tipsnya, cukup membaca beberapa tips dan motivasi, tetapi jangan
sampai terlalu banyak, karena syaitan dapat mempengaruhi kita agar semakin
memunda menghafal Al-Quran dan semakin lama hingga kita tidak jadi menghafal
Al-Quran. Penulis pernah mendengar Al-Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary
-hafidzhahullah- saat ditanya bagaimana tips menghafal Al-Quran. Beliau
menjawab kurang lebih, “Hafalkan saja Al-Quran, jangan kebanyakan tips”.
Semoga tips ini bermanfaat kepada para pembaca sekalian.
Walhamdulillaahi robbil ‘alamin.
Diselesaikan pada pagi hari yang berkah, 14 Ramadhan 1441
Hijriyah/7 Mei 2020 Masehi.
EmoticonEmoticon