Siapakah Itu Kibar dan Shighar? |
📝من الكبار والصغار
📝Siapakah itu 'Kibar' dan 'Shighar'
Imam Al-Lalaka'iyy meriwayatkan dari Abu Umayyah Al-Jumahiyy :
إن من أشراط الساعة أن يلتمس العلم عند الأصاغر
"Di antara tanda-tanda hari kiamat, ilmu akan diambil dari para 'shaghir'
Imam Ibnul Mubarak menfasirkan bahwa para 'shaghir' disini maksudnya adalah Ahli bid'ah.
Imam Al-Lalaka'iyy meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada Ibrahim Al-Harbiy beliau berkata :
لا يزالون بخير ما أتاهم العلم من قِبَل كبرائهم
"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama ilmu itu datang dari 'Para Kibar mereka'
(Baca Juga : Kata Pedang Tidak Ada di Al-Quran)
Lalu kemudian Imam Al-Lalaka'iyy sendiri menjelaskan apakah makna 'Kabir' dan 'Shaghir' baik yang ada di hadits Nabi صلى الله عليه وسلم maupun atsar, beliau berkata:
الصغير إذا أخذ بقول رسول الله صلى الله عليه وسلم والصحابة والتابعين فهو كبير، والشيخ الكبير إذا أخذ بقول أبي حنيفة وترك السنن فهو صغير
"Orang yang muda jika ia berpegang dengan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم, perkataan Sahabat dan Tabi'in maka ia adalah 'kabir' sedangkan syaikh yang tua jika ia berpegang dengan pendapat Abu Hanifah dan meninggalkan Sunah-sunah (Rasulullah صلى الله عليه وسلم) maka ia adalah 'shaghir' (Syarh Ushul I'tiqad Ahli-Sunnah : hal.).
Qultu : Adapun isyarat tidak baik kepada berpegang kepada pendapat Imam Abu Hanifah adalah - Wallahu a'lam - disebabkan karena ada beberapa bab dalam Aqidah beliau tidak sesuai dengan Aqidah Ahlussunnah para Imam Ahli Hadits, seperti dalam Bab Iman beliau tidak memasukkan amal bagian dari Iman dan diriwayatkan dalam ketika ada Imam yang zhalim, beliau membolehkan untuk mengangkat senjata. Begitu pula dalam Fiqh, beliau dikenal sebagai Imam Ahli Ra'yi yang sering mendahulukan qiyas daripada Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang itu Ahad (tidak sampai derajat mutawatir), Imam Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf nya sebutkan lebih dari 100 masalah Fiqh dimana Imam Abu Hanifah menyelisihi Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Dalam Kitabul Ilmi karya Imam Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb terdapat atsar yang zhahir nya menyatakan bahwa 'kabir' yang dimaksud adalah dalam hal usia, sebagaimana dalam atsar Ibnu Mas'ud رضي الله عنه :
إنكم لا يزالون بخير ما كان العلم في ذوي أسنانكم فإذا كان العلم في الشباب أنف ذو السنّ أن يتعلم من الشباب
"Sesungguhnya kalian senantiasa berada dalm kebaikan selama ilmu berada di kalangan orang-orang tua di antara kalian, jika ilmu berada di kalangan pemuda di antara kalian maka orang yang tua akan enggan menuntut ilmu dari yang muda" (Al-Ilmu: atsar no. 155).
(Baca Juga : Bersabar Dalam Dakwah)
Maka dari seluruh nukilan Salafusshalih tersebut paling tidak makna 'Kabir' terdapat beberapa makna :
1. Ahlussunnah, mafhum dari penafsiran Imam Ibnul Mubarak.
2. Orang yang berilmu tentang Sunah Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan atsar para Sahabat dan Tabi'in walaupun muda usianya, dari penjabaran Imam Al-Lalaka'iyy.
3. Orang yang tua usianya, tentu saja didukung dengan ilmu dan berada di atas Aqidah Ahlussunnah, berdasarkan atsar Ibnu Mas'ud رضي الله عنه
Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah
Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1196326120577241&id=100005995935102
EmoticonEmoticon