Bertanya Tentang Rawi Hadits di Dalam Mimpi |
📝السؤال عن الراوي في المنام
📝Bertanya tentang rawi hadits di dalam mimpi
Membaca faidah tentang kisah Imam An-Nawawiy yang ditanya tentang Fiqh di dalam mimpi, ana jadi teringat kisah Imam Yahya bin Sa'id Al-Qatthan yang bertanya kepada gurunya Imam Malik di dalam mimpi, Imam Yahya berkisah :
رأيت مالك بن أنس في النوم فسألته عن هشام بن عروة، فقال : أما ما حدّث به وهو عندنا فهو، أي: كأنه صححه، وما حدّث به بعدما خرج من عندنا فكأنه يُوهنُه (تقريب التهذيب: رقم ٧٣٠٢)
"Aku melihat Imam Malik bin Anas di dalam mimpi maka aku bertanya kepadanya tentang Hisyam bin 'Urwah maka beliau (Imam Malik) jawab:" Adapun ketika ia menyampaikan hadits di dekat kami (Madinah) maka itulah yakni ia menshahihkannya, adapun hadits yang ia sampaikan setelah keluar dari sisi kami (keluar Madinah) maka seakan beliau melemahkannya"(Taqribut-Tahdzib no 7302).
(Baca Juga : Benarkah Allah Mempunyai Wajah?)
Para ulama Hadits berbeda pendapat tentang hadits riwayat Hisyam bin Urwah dari ayahnya (Urwah bin Zubair) dari Aisyah رضي الله عنها, sebagian menshahihkannya secara mutlaq, sebagian ulama mendha'ifkan secara mutlaq sedangkan sebagian lagi memperinci, yakni sebagaimana dalam mimpi ini, hadits yang disampaikan oleh Hisyam di Madinah maka itu shahih, adapun hadits yang beliau sampaikan di luar kota Madinah maka tidak shahih, ditambah lagi Hisyam adalah rawi yang melakukan tadliis.
Ketika membaca kisah ini beberapa tahun lalu, sekitar 5 atau 6 tahun lalu ketika masih ngampus, ana tanyakan kisah ini kepada Syaikh kami dalam Ilmu Hadits DR Abdullah Al-Habr, seorang Doktor Hadits yang sekarang telah kembali mengajar di Jami'atul Imam, tapi klo ini ga lewat mimpi 😅, ana bertanya : Bagaimana kisah ini Syaikhana kalam tentang rawi dari mimpi? Maka beliau jawab :
أمثال هذا يستأنس به ولا يعتمد عليه ويقارن مع أقوال غيره من أئمة الحديث
Riwayat-riwayat seperti ini bisa dijadikan penguat namun bukan sebagai sandaran pokok dan dilihat perkataan para Imam Hadits lainnya... Untuk kali ini tafshil dari mimpi tsb bisa dibilang tepat, Syaikhana menjelaskan bahwa ketika di Madinah, Hisyam merupakan penduduk negeri sana dimana kitab2 Ushul nya ada bersamanya maka amat mudah baginya untuk rujuk kepada kitab-kitabnya dan muraja'ah dalam waktu dekat sedangkan ketika ke Iraq maka Ushul nya tidak bersamanya dan beliau hanya berpegang dengan kekuatan hafalannya saja maka lebih besar potensi kesalahan dalamnya meriwayatkan hadits, demikian kurang lebih penjelasan Syaikhuna DR Al-Habr.
(Baca Juga : Biografi Ustadz Abu Yahya Badrusalam)
Dan nyatanya mimpi tersebut sesuai dengan penilaian Imam Ahmad bin Hanbal yang menyatakan riwayat Ahli Madinah dari beliau adalah lebih baik daripada selainnya dan juga sesuai dengan riwayat Imam Malik lainnya bahwasanya Hisyam bin Urwah datang ke Iraq 3 kali, kali pertama masih banyak menggunakan shighat Sama' di tiap sanadnya, kali kedua makin berkurang sedangkan kali ketiga lebih sering menggunakan lafaz 'an'anah = أبي عن عائشة
Di dalam mimpi saja para Ulama Hadits masih sibuk belajar apalagi di alam nyata, kalaulah boleh berangan alfaqir sangat ingin bermimpi melihat Nabi صلى الله عليه وسلم kemudian melihat Imam Al-Bukhariy رضي الله عنه kemudian melihat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله تعالى tapi apalah daya kiranya belum pantas.
Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah
Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1201442116732308&id=100005995935102
EmoticonEmoticon