Apakah Yesus Tuhan? (Risalah Debat Syaikh Ahmad Deedat) |
AlQuranPedia.Org – Mungkin kita sering mendengar nama Syaikh
Ahmad Deedat, seorang kristolog dan pakar debat Islam-Kristen yang berasal dari
Afrika Selatan. Syaikh Ahmad Deedat itu tidak lulus SD, tetapi bisa mengalahkan
ratusan bahkan ribuan pembelajar Kristen yang bertitel tinggi baik dari
kalangan Teolog Kristen, Pendeta maupun Pengkhotbah Kristen. Sebut saja lawan
debat Syaikh Ahmad Deedat di antaranya adalah Anis Shorrosh, Jimmy Swaggart,
Stanley Sjoberg, dan Dr. Douglas. Anda semuanya bisa menikmati video debat
mereka semua bersama Syaikh Ahmad Deedat di YouTube, bahkan sudah ada
translatenya ke dalam Bahasa Indonesia.
Menurut saya debat terbesar Syaikh Ahmad Deedat adalah
ketika beliau berdebat dengan Dr. Anis Shorrosh di Royal Albert Hall, Inggris
dengan tema debat “Is Jesus God?”, yang artinya “Apakah Yesus Tuhan?”. Video
debat keduanya juga ada di Youtube, bahkan khusus bagian Syaikh Ahmad Deedat
maka sudah ada translatenya dalam bahasa Indonesia. Berikut saya sertakan
linknya. Apabila tidak bisa silahkan menghubungi kami, kami akan berikan
filenya bila Anda mau.
Full Debat dalam Bahasa Inggris (https://www.youtube.com/watch?v=a3bR02t-yZY)
Materi Syaikh Ahmad Deedat (Bahasa Indonesia) (https://www.youtube.com/watch?v=z-D7HJsddaA&t=2724s)
Saya tertarik ingin membahas sedikit tentang hujjah-hujjah
dan penjelasan yang dibawa oleh Syaikh Ahmad Deedat yang sangat luar biasa.
Menurut saya beliau sudah membawakannya dengan sangat apik dan merangkum
inti-inti persoalan yang sedang dibahas. Syaikh Ahmad Deedat membahas tentang
ketuhanan Yesus, Trinitas, sifat manusia Yesus, mukjizat Yesus, penjelasannya
serta bantahan-bantahannya yang bisa diterima secara ilmiah dan logika berfikir
kita. Insya Allah dengan izin dan pertolongan Allah saya akan berusaha
membahasnya satu per satu.
1. Mana Pernyataan
Yesus “Aku adalah Tuhan” atau “Sembahlah Aku”?
Pada bagian pembuka, Syaikh Ahmad Deedat membawakan
permasalahan yang simple tetapi sangat mengena. Beliau menjelaskan bila Yesus
itu Tuhan, dimana pernyataan Yesus mengatakan “Aku adalah Tuhan” atau
“Sembahlah Aku”. Karena ini adalah hal yang paling mendasar dari akidah
seseorang yaitu perihal ketuhanan. Bagaimana mungkin menyembah sesuatu yang dia
sendiri tidak pernah mengklaim dirinya tuhan. Nyatanya, di dalam Alkitab versi
apa saja, baik itu King James Version, Roman Chatolic Version, dan lain-lain,
tidak didapati pernyataan Yesus tersebut, baik itu di Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru.
Perkataan Yesus yang paling dekat dengan itu adalah ayat
Alkitab dalam kitab Wahyu,
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1 : 8)
Alfa itu berarti Yang Awal dan Omega berarti Yang Akhir. Tetapi
kalau diperhatikan, Kitab Wahyu itu berisi mimpi Yohanes. Dan bila kita lihat
isi mimpi Yohannes ini berisi hal-hal yang tidak masuk logika seperti binatang
dengan mata di dalam dan di luar, dan tanduk dengan mata padanya. Jadi bila
mimpi Yohanes ini menjadi dalil pernyataan ketuhanan Yesus maka ini tidak kuat.
Di ceramah lain Syaikh Ahmad Deedat menjelaskan, kalaupun perkataan itu benar
maka maksud Yohanes bukanlah Yesus yang mengatakannya, akan tetapi Tuhan
(Allah) Yang Maha Kuasa. Karena jelas sekali tidak mungkin Yesus itu Yang Awal
karena sudah ada yang mendahuluinya seperti Adam, Nuh, Abraham, Musa dan
lain-lain. Dan Yesus juga bukan yang akhir karena setelah Yesus juga ada yang
lain.
2. Mengenai Trinitas
(Tritunggal) – Holy Trinity
Trinitas adalah hal yang sangat sulit sekali dijelaskan oleh
orang Kristen itu sendiri, bahkan oleh para pakarnya sendiri. Bagaimana mungkin
ada 3 dalam 1 dan 1 adalah 3. Ada Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus.
Bahasa jenis apa yang seperti ini, 1+1+1 itu bukan tiga tetapi 1. Di sini
Syaikh Ahmad Deedat membuat perumpamaan sederhana, bila ada 3 orang kembar,
wajah dan fisiknya persis sama, tidak ada beda ketiganya. Lalu ada salah satu
yang terkena kasus kriminal, apakah kita bisa menghukumi yang lainnya? Jadi
yang salah yang pertama tapi kita hukum yang kedua. Bolehkan seperti itu? Kita
pasti sepakat tidak bisa. Kenapa? Karena mereka berbeda, dan yang membuat
mereka berbeda adalah personalitas mereka, kepribadian mereka. Kalau kepribadian
mereka berbeda ya jelas mereka orang yang berbeda.
Ketika seorang Kristen berkata “Atas nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus”, maka di dalam fikirannya tergambar 3 sosok yang berbeda. Ketika seorang
Kristen menyebut Bapa maka yang ada dalam benaknya bukanlah Anak yaitu Yesus
yang disalib, yang ada di benak mereka adalah Bapa yang ada di Sorga. Begitu
pula ketika seorang Kristen menyebut Anak (yakni Yesus), maka dalam benaknya
bukanlah Roh Kudus yang bagai merpati dsb. Jadi ketiganya tidaklah sama melainkan
berbeda. Maka tidak cocok bila dibilang Bapa, Anak dan Roh Kudus itu satu,
tetapi sebenarnya adalah 3.
Sebagai tambahan, saya pernah mendengar ada seorang Kristen
yang mengatakan misalkan ada rokok, di sana ada puntungnya, ada kertas dan ada
tembakaunya. Dia mengatakan kita tidak bisa memisahkan ketiganya karena kalau
dipisah maka dia tidak bisa disebut rokok. Nah, apa jawaban kita? Jawaban kita
sederhana. Apakah kita bisa sebut tembakau itu rokok? Bisakah kita sebut
kertasnya rokok? Tentu tidak bisa. Maka kalau begitu analoginya keliru. Karena
dia mengatakan Bapa itu Tuhan, Anak itu Tuhan dan Roh Kudus itu Tuhan.
Seharusnya dia juga mengatakan, tembakau itu rokok, puntungnya rokok dan kertas
itu rokok. Nyatanya tidak, tembakau itu bukan rokok, akan tetapi tumbuhan yang
merupakan bahan dari pembuatan rokok.
3. Mengenai Yesus
adalah anak Tuhan
Di dalam agama Islam, haram bagi kita untuk mengatakan
Yesus/Isa itu anak Allah bahkan menyatarakannya dengan Allah. Ini bisa
menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam. Akan tetapi rata-rata orang
Kristen sepakat bahwa Yesus disebut anak Tuhan, bahkan Yesus adalah tuhan yang dilahirkan.
Di dalam agama Islam ini adalah penghinaan yang besar kepada Allah Ta’ala. Akan
tetapi tahukah orang-orang Kristen bahwa di dalam Alkitab disebutkan Tuhan itu
punya banyak anak, Israel anak Tuhan, Efraim anak Tuhan, dan lain-lain.
maka anak-anak Allah melihat,
bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kejadian 6 : 2)
Kemudian, kamu harus berkata kepada
Firaun, 'Inilah firman TUHAN: Israel adalah anak-Ku, anak sulung-Ku.
(Keluaran 4 : 22)
Dengan menangis mereka akan
datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata,
di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku.
(Yeremia 31 : 9)
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (Roma
8 : 14)
Kesimpulannya, bila ada orang yang taat kepada Allah maka
Alkitab menyebutnya dengan anak Allah. Jadi tidak benar bila ini menjadi
landasan Yesus adalah Tuhan dengan berdasarkan Yesus adalah anak Tuhan. Karena
kalau begitu akan banyak sekali Tuhan, Efraim Tuhan, Israel Tuhan dan
lain-lain.
4. Yesus itu bukanlah
Bapa
Sebenarnya di dalam ajaran Gereja-Gereja, menyebut Yesus
sebagai Bapa adalah terlarang, tidak diperbolehkan dan diasingkan. Karena Yesus
sendiri melarang pernyataan itu.
Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu
Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (Matius 23 : 9)
Artinya Yesus bukan Bapa, Bapa itu hanya satu, yaitu Dia
yang ada di surga. Yesus tidak menyebut “hanya ada satu Bapamu”, yaitu “Aku”.
Tetapi Yesus mengatakan “Dia” yang menunjukkan sesuatu yang lain.
5. Yesus itu manusia
Ini adalah keyakinan di antara murid-murid Yesus itu sendiri,
bahwa Yesus itu manusia, yang mana mukjizat-mukjizat itu adalah
pekerjaan Allah yang dilakukan melalui Yesus. Di antaranya adalah perkataan
Peter.
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan,
ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang
dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di
tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (Kisah Para Rasul 2 : 22)
Artinya kekuatan dan mukjizat itu pemberian Allah kepada
Yesus, Yesus dapat melakukan mukjizat atas izin dari Allah semata. Dan ini
adalah keyakinan muslim juga, bahwa Yesus itu bukan tuhan, tetapi manusia,
seorang nabi dan rasul yang diberikan mukjizat atas izin dari Allah.
Dan
(sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku (Isa) telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk
burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin
Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku
kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku)
bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Q.S. Ali ‘Imran : 49)
6. Tuhan Tidak Dapat
Dilihat dan Didengar Suara-Nya
Dan ini disebutkan pada banyak ayat Alkitab
Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab
tidak ada orang yang memandang m Aku
dapat hidup." (Keluaran 33 : 20)
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak
pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, (Yohanes 5 :
37)
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam
terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang
manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
(1 Timotius 6 : 16)
Maka bila orang Kristen mengatakan Yesus itu Tuhan, maka
orang Kristen sedang membantah Alkitab mereka sendiri. Alkitab mengatakan Tuhan
tidak bisa dilihat dan didengar. Sementara orang Yahudi sering kali melihat
Yesus dan mendengar suara Yesus. Ini jelas sekali di dalam sejarah. Maka dari
itu orang Yahudi mengejar Yesus, melemparinya, menangkapnya. Jadi kita lebih
percaya siapa? Alkitab atau orang Kristen? Anda sendiri yang menjawabnya.
7. Kita Bukan
Siapa-Siapa Bila Dibandingkan dengan Tuhan, Termasuk Yesus “Anak Manusia”
Perhatikan ayat Alkitab di dalam Kitab Ayub berikut ini
Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang
dilahirkan perempuan itu bersih? Sesungguhnya, bahkan bulanpun tidak terang dan
bintang-bintangpun tidak cerah di mata-Nya. Lebih-lebih lagi manusia, yang
adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat!" (Ayub 25 : 4-6)
Siapa saja yang keluar dari rahim seorang
perempuan, tidak akan sebanding dan tidak akan pantas bila dibandingkan dengan
Tuhan, baik itu Yesus, Musa, Muhammad, Rama, Krishna, ataupun Buddha. Bahkan
Yesus “Anak Manusia” adalah ulat. 83 kali Yesus disebut sebagai Anak Manusia
dan 13 kali disebut sebagai anak Tuhan di dalam Perjanjian Baru. Lihatlah,
Yesus disebut sebagai ulat. Itu artinya sekalipun Yesus tidak layak bila
dibandingkan dengan Tuhan. Lalu kenapa dia dijadikan sebagai Tuhan?
8. Tuhan Disunat?
Apakah masuk akal bagi kita, Tuhan yang kita
sembah disunat? Coba perhatikan ayat berikut.
Dan ketika genap delapan
hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
(Lukas 2 : 21)
Lalu apakah seseorang yang keluar dari rahim
ibunya, itu adalah tuhan kita? Allah kita? Astaghfirullah. Beliau (Yesus) itu
manusia, seperti kita, yang membuat Maria tidak suci selama 40 hari. Apakah itu
tuhan? Syaikh Ahmad Deedat mengajak semua orang Kristen untuk berfikir.
9. Apakah Tuhan Mati?
Menurut seorang muslim, Yesus itu belum mati
dan tidaklah disalib. Sementara menurut orang Kristen, Yesus itu mati di kayu
salib, karena manusia tidak dapat memikul dosa-dosa manusia. Apakah bisa kita
katakan tuhan mati? Apakah Anda percaya Tuhan mati? Jika Tuhan mati apa yang
terjadi apa ciptaan-Nya? Tentu saja akan hancur. Kata orang Kristen, selama 3
hari dan 3 malam Yesus mati di kuburan. Lalu selama 3 hari dan 3 malam itu
siapa yang mengatur alam semesta ini? Tentu saja Tuhan itu tidak pernah mati
sehingga kalau Dia mati maka dia bukan Tuhan.
10. Yesus Menyatakan Bahwa Bapa Lebih Besar Daripada Dia
Yesus tidak pernah menyamakan antara dirinya
dengan Tuhan (Bapa), karena dia tahu bahwa Bapa adalah yang telah mengutus dia menjadi
rasul bagi Bani Israel, Bapa lebih besar daripada dia dan dari siapapun di muka
bumi ini.
Bapa-Ku, yang memberikan
mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak
dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10 : 29)
Kamu telah mendengar,
bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali
kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku
pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14
: 28)
Yesus sendiri pun tidak mampu berbuat
apa-apa.
Aku tidak dapat berbuat
apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar,
dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri,
melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5 : 30)
Apakah itu tuhan? Tentu saja bukan.
11. Tuhan Bisa Menjadi Manusia?
Dr. Anis Shorrosh menyatakan bahwa Tuhan
bisa berbuat apa saja, sehinga bisa menjadi manusia, dan itu contohnya adalah
Yesus. Kita katakan bahwa Tuhan bisa berbuat apa saja tetapi yang Dia lakukan
adalah yang bersifat ketuhanan. Tuhan tidak mungkin melakukan sesuatu yang
tidak bersifat ketuhanan seperti berubah menjadi makhluk-Nya, bahkan Tuhan
tidak mungkin menciptakan Tuhan lagi. Karena Tuhan itu tidak ada penciptanya,
kalau ada yang menciptakan maka dia bukan tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan
menciptakan sesuatu yang tidak awalnya, sesuatu yang sama dengan-Nya? Tidak
mungkin. Tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak diciptakan. Jadi
ini bantahan bagi Dr. Anis Shorrosh. Kalau Tuhan berubah menjadi Yesus, alangkah
hinanya Tuhan. Untuk apa Tuhan berubah menjadi manusia yang penuh dengan
kekurangan dan kelemahan. Dan kenapa Tuhan baru berubah saat di zaman Yesus?
Saat di zaman Nuh, Abraham, Musa, kenapa Dia tidak berubah?
12. Mukjizat dan Kemampuan Yesus
Yesus memiliki banyak mukjizat, dan itu
diimani oleh kaum muslimin dan terlebih lagi kaum Kristen. Dia dapat
menyembuhkan orang buta, lepra, orang mati, membunuh 2000 babi, mengeringkan
pohon kurma dari akarnya bahkan menenangkan angin topan. Yesus tidak
melakukannya sendiri, itu semua dia lakukan dengan kekuasaan dari Allah.
Tetapi jika Aku mengusir
setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang
kepadamu. (Lukas 11 : 20)
Tetapi jika Aku mengusir
setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah
datang kepadamu. (Matius 12 : 28)
Darimana dia dapat kemampuan itu semua?
Darimana dia dapat mengampuni dosa dan sebagainya? Yesus sudah menjawabnya.
Yesus mendekati mereka
dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan
di bumi. (Matius 28 : 18)
Jadi kemampuan itu bukan milik Yesus, itu
milik Allah yang telah diberikan kepada Yesus. Untuk apa? Agar membuktikan
risalah kerasulannya kepada orang Yahudi dan Bani Israel. Bukan sebagai tuhan
ataupun sesembahan.
13. Yesus Tidak Tahu Tentang Hari Kiamat
Dr. Anis Shorrosh mengatakan bahwa Al-Quran
menyebut Yesus tahu tentang kapan datangnya Kiamat. Ini adalah dusta. Tidak ada
ayat Al-Quran yang menyatakan itu. Dia tidak tahu bahwa Alkitab sendiri
membantah ucapannya. Hanya Allah (Bapa) sajalah yang tahu.
Tetapi tentang hari atau
saat itu tidak seorangpun yang tahu , malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun
tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13 : 32)
14. Yesus dan Bapa Adalah Satu?
Banyak orang Kristen berdalilkan dengan ayat
Alkitab berikut ini untuk menyatakan bahwa Yesus adalah tuhan
Aku dan Bapa adalah
satu." (Yohanes 10 : 30)
Benarkah hal itu? Mari kita lihat konteks
ayatnya yang bermula dari ayat 23.
Dan Yesus berjalan-jalan
di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan
berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam
kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak
percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang
memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak
termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal
mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada
mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun
tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka
kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat
merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10 : 23-30)
Pada ayat di atas disebutkan tentang orang
Yahudi melecehkan Yesus dengan menuduh Yesus perihal Mesias. Orang Yahudi
mengatakan Yesus tidak menyatakan dia adalah Mesias. Ini tuduhan. Yesus sudah
menyatakan ini, lihatlah jawaban Yesus di atas. Lalu Yesus menjelaskan tentang
dirinya dan umatnya. Perhatikan pada kalimat yang saya garis bawahi. Jelaslah
bahwa maksud “satu” di sini bukan Yesus menyatu dengan Bapa dalam dzat. Sama
sekali tidak. Tetapi “satu” di sini maksudnya adalah sama tujuan. Dan inilah yang benar. Kalau Yesus satu menyatu dzat dengan Bapa, maka akan bertentangan dengan ratusan ayat Alkitab yang menunjukkan Yesus bukan Bapa dan Yesus berbeda dengan Bapa
15. Al-Quran Memberikan Satu Pembelajaran Sederhana
Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengatakan di
dalam Al-Quranul Karim
Al-Masih putera Maryam itu
hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa
rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan
makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab)
tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling
(dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Q.S. Al-Maa’idah : 75)
Allah menyebut bahwa Yesus dan ibunya (Maria) itu manusia biasa,
mereka makan, minum, buang air. Allah ingin menunjukkan bahwa Yesus itu bukan
tuhan. Karena tuhan tidak membutuhkan makan dan minum. Bahkan katolik Roma
mengatakan Maria itu ibu Tuhan. Alkitab juga menyebutkan bahwa Yesus itu makan
dan minum, bahkan pelahap dan peminum, jadi Yesus biasa makan sebagaimana
layaknya manusia.
Kemudian Anak Manusia
datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap
dan peminum , sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah
dibenarkan oleh perbuatannya." (Matius 11 : 19)
16. Yesus Tidak Punya Bapak, Makanya Dia Disebut Tuhan?
Yesus itu tidak punya bapak, beda sama
manusia-manusia di dunia ini. Dia lahir secara mukjizat. Makanya itu dia
disebut Tuhan. Benarkah? Al-Quran sudah menjawabnya.
Sesungguhnya misal (penciptaan)
Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam
dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang
manusia), maka jadilah dia. (Q.S. Ali ‘Imran : 59)
Ayat di atas menyebutkan bahwa penciptaan
Yesus/Isa itu sama dengan penciptaan Adam. Cukup Allah mengatakan “kun”
(jadilah), fakayun (maka jadilah sesuatu itu). Jadi, kalau umat Kristen
menjadikan Yesus tuhan karena Yesus tidak punya bapak tetapi hanya punya ibu.
Seharusnya Adam lebih berhak mereka sembah dan jadikan tuhan karena Adam tidak
punya ayah dan tidak punya ibu. Logika sederhana bukan?
Bahkan kalau logikanya seperti itu, maka
Melkisedek lebih berhak dijadikan tuhan dan disembah. Karena Melkisedek tidak
punya ayah, tidak punya ibu, tidak punya silsilah, tidak berawal dan tidak berakhir. Ini adalah sifat-sifat ketuhanan.
Sebab Melkisedek adalah
raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham
kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. Kepadanyapun Abraham
memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah
pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia
tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan
hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak
Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. (Ibrani 7 : 1-3)
Lantas kenapa orang Kristen tidak menyembah
Melkisedek?
17. Yesus Memohon, Meminta Pertolongan
Suatu kisah yang tidak asing di telinga kaum
Kristen adalah kisah Penyaliban. Yesus menyeru, memohon kepada Allah.
Perhatikan ayat-ayat Alkitab di bawah ini.
Kira-kira jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27 : 46)
Dan pada jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku? (Markus 15 : 34)
Dia menyeru kepada Allah, ini membuktikan
bahwa Yesus bukanlah tuhan, dia tidak bisa apa-apa, dia menyeru kepada Allah, Tuhan
Yang Maha Kuasa. Dan Allah itulah yang memang Tuhan, yang berhak diseru, bukan
Yesus.
18. Yesus Menghidupkan Orang Mati
Di Alkitab disebutkan mukjizat-mukjizat luar
biasa Yesus dan salah satunya adalah menghidupkan Lazarus, sahabat Yesus. Orang
Kristen mengklaim bahwasannya yang bisa menghidupkan orang mati itu adalah
tuhan. Kita katakan, coba Anda buka kisahnya di Alkitab dan baca perlahan.
Kisahnya cukup panjang, dimulai dari Yohanes pasal 11 dari ayat pertama sampai
ayat 44. Saya tidak akan kutip semuanya, tetapi dari ayat 38.
Maka masygullah pula hati
Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah
empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:
Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah? Maka mereka
mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa,
Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu,
bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang
berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata
demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke
luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih
terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus
kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11 : 38-44)
Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi.
Sebelum membangkitkan Lazarus, Yesus memohon kepada Allah, yaitu Bapanya,
berdoa memohon dengan khusyu’ dan penuh harap. Lalu barulah Yesus menyeru
Lazarus untuk bangkit dan bangkitlah Lazarus dari kematian. Maka kalau kita
perhatikan lagi ayatnya huruf per huruf, kalimat per kalimat. Maka Yesus
membangkitkan Lazarus itu atas kekuasaan Allah yang diberikan kepada Yesus,
makanya Yesus mengatakan “supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus aku”. Maksud Yesus adalah dengan mukjizat membangkitkan Lazarus
itu, orang-orang Yahudi akan percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah, Rasul
Allah, bukan Tuhan. Dan ini sesuai dengan kepercayaan kaum muslimin. Kalau
Yesus tuhan, dia tidak perlu memohon kepada Allah. Dia akan langsung
membangkitkan Lazarus dengan kekuatannya. Tetapi lagi-lagi Yesus menunjukkan
bahwa dia hanyalah utusan, bukan tuhan yang mengutus.
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun
seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. (Yohanes 13 : 16)
Barangsiapa tidak
mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu
bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. (Yohanes 14 : 24)
Sebagai penutup dari penulis pribadi, maka
penulis mengajak agar mengikuti Yesus Kristus dengan sebenar-benarnya
sebagaimana yang dikatakan Alkitab bahwa dia adalah utusan, manusia biasa, yang
mana Allah utus dia kepada domba-domba yang hilang dari Israel. Jangan sampai
kita mengikuti Paulus dan orang-orang sejenisnya yang mengatakan Yesus itu
tuhan.
Jadi itulah sedikit tulisan saya mengenai
risalah debat antara Syaikh Ahmad Deedat dan Dr. Anis Shorrosh. Semoga Allah
merahmati dan mengampuni Syaikh Ahmad Deedat dan memasukkannya ke dalam surga Firdaus-Nya
yang tinggi karena besarnya jasanya kepada ummat. Semoga tulisan ini bermanfaat
bagi para pembaca sekalian. Walhamdulillaahi robbil ‘alamin..
Diselesaikan pada 14 Ramadhan 1441 Hijriyah/7 Mei 2020 Masehi.
EmoticonEmoticon