Adab Penting Penuntut Ilmu |
أعلّمُه الرِّمَاية كلّ يوْمٍ
فَلمّا قَوِيَ سَاعِدُه رَمَانِي
"Aku ajarkan ia memanah setiap hari # Ternyata ketika lengannya telah kuat ia pun memanahku"
(Baca Juga : 17 Ayat Al-Quran Tentang Neraka)
Mari kita tiru adab Imam Asy-Syafi'iy bagaimana beliau pun ketika telah mencapai tingkat Imam namun tetap memuliakan Gurunya Imam Malik bin Anas, beliau berkata :
إذا ذكر الحديث فمالك النجم
"Jika disebutkan tentang Ilmu Hadits maka Imam Malik adalah bagai Bintang" yakni beliau mencapai kedudukan yang amat tinggi dalam Ilmu Hadits.
Imam Asy-Syafi'iy tetap memuji Imam Malik kendati di kemudian hari beliau memilih tarjih yang berbeda dari Gurunya baik dalam Ushul Fiqh maupun Furu'nya, dalam Ushul Fiqh Imam Asy-Syafi'iy tidak sependapat dengan Gurunya bahwa Amalan penduduk Madinah itu hujjah, beliau juga tidak sependapat dengan Gurunya bahwa Hadits Mursal itu hujjah, dalam Furu' nya maka lebih banyak lagi, Imam Asy-Syafi'iy membuat Bab khusus tentang itu :
الاختلاف بين مالك و الشافعي
Perbedaan pendapat antara Malik dengan Asy-Syafi'iy.
Pun demikian dengan Imam Ahmad bin Hanbal dimana beliau belajar kepada Imam Asy-Syafi'iy namun nyatanya di kemudian hari ijtihad-ijtihad beliau berbeda dengan Gurunya dengan kata lain, pendapat Gurunya tersebut marjuh menurut beliau namun adab Imam Ahmad bin Hanbal sebagaimana beliau sampaikan kepada anaknya Imam Asy-Syafi'iy :
أبوك من الستة الذين أدعو لهم في السحر
"Ayahmu adalah salah satu dari enam orang yang aku doakan di waktu sahur", ternyata Imam Ahmad senantiasa mendoakan Gurunya tersebut di waktu mustajab.
(Baca Juga : China Zaman Doeloe)
Sebagian ulama terdahulu ada yang berkata :
نحن إلى قليل من الأدب أحوج منا إلى كثير من العلم
"Kita lebih butuh kepada sedikit adab daripada banyak ilmu"
Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah
Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1214698095406710&id=100005995935102
EmoticonEmoticon