Man Salafuka? Siapa Salafmu? |
(Baca Juga : 8 Keutamaan Penghafal Al-Quran)
Rasulullah bersabda
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
Akan senantiasa ada sekelompok orang di antara umatku yang menang di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang lain yang menyia-nyiakan mereka hingga datang ketetapan Allah sementara mereka senantiasa berada dalam keadaan demikian.” (HR. Muslim no. 1920)
Maka dari itulah jika para sahabat berselisih dalam sebuah permasalahan menjadi 2 pendapat atau 3 pendapat, maka tak boleh generasi berikutnya membuat pendapat baru, karena konsekwensinya adalah lenyapnya kebenaran di zaman sahabat.
Pentingnya ucapan "man salafuka" (siapa pendahulumu dalam masalah ini).
Agar tidak semua orang berbicara dan berpendapat semaunya sendiri.
(Baca Juga : Demonstrasi dan Darah Kaum Muslimin)
Tulisan Al-Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc, MHI hafidzhahullah
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1406263252862285&id=100004358714062
EmoticonEmoticon