Doakan Anakmu yang Menuntut Ilmu |
Wahai Orang Tua, Doakan Anakmu Yang Sedang Menuntut Ilmu
Hari2 ini, banyak orang tua mengantar anak2 mereka ke sekolah atau pesantren. Semoga sebagaimana sekarang kita bisa bergandengan tangan menuju taman surga dunia guna menimba ilmu agama, kitapun kelak bisa bergandengan tangan menuju surga sesungguhnya.
Terkadang ada perasaan berat dan setengah tega meninggalkan anak untuk berada di penjara suci, karena mereka tidak bisa bebas seperti anak2 lain seusianya.
Tapi tak perlu kau tangisi mereka karena mereka bukan dalam musibah yg perlu kau tangisi. Justru yang perlu kau tangisi jika anakmu tak ngerti ilmu agama. Kita mestinya senang tatkala putra putri kita berada di jalan mulia dan jauh dari pergaulan yg hina.
(Baca Juga : Kepemimpinan Seorang Istri Akan Ditanya)
Yakinlah wahai orang tua bahwa perjuanganmu adalah untuk masa depan anak2 mu agar menjadi penyejuk hatimu di dunia dan bisa berkumpul kelak di surga bersama mereka.
Biarlah engkau dan mereka bersedih menahan kerinduan sementara agar mereka belajar kemandirian, kedewasaan, persahabatan dan menjadi manusia yg berilmu agama agar lurus agama dan berakhlak mulia.
Ibu dan ayah...
Jangan lupakan untuk menyelipkan untaian doa buat anakmu yg sedang berjuang mengejar surga dg ilmu agama.
Berikanlah motivasi dan dukunganmu untuk mereka, karena ketulusan tutur katamu begitu membekas memasuki relung hati mereka.
Imam Dzahabi menceritakan dalam biografi Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi, bahwa ketika masih kecil sekitar umur sepuluh tahun, dia belajar mengaji kepada sebagian ustadz di kampungnya.
(Baca Juga : Biografi Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat)
Sang ustadz mengatakan, “Maju dan cobalah membaca al-Qur’an.”
Dia (Sulaim bin Ayyub) pun berusaha semaksimal mungkin untuk membaca al-Fātihah, tetapi tidak bisa karena ada sesuatu pada lidahnya.
Sang ustadz lalu bertanya, “Apakah engkau punya seorang ibu?”
“Ya,” jawab Sulaim.
“Kalau begitu, mintalah kepada ibumu agar dia berdo’a supaya Allah memudahkan engkau untuk bisa membaca al-Qur’an dan meraih ilmu agama,” tutur sang ustadz selanjutnya.
Sulaim menjawab, “Ya, akan saya sampaikan pada ibuku.”
Maka setelah pulang ke rumah, dia menyampaikannya kepada ibunya, dan sang ibu lalu bermunajat dan berdo’a kepada Allah. Setelah itu, Sulaim menginjak masa dewasa dan berkelana ke Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa Arab, fiqih, dan lain-lain.
Ketika dia pulang kembali ke kampungnya di Ray sedang menyalin kitab Mukhtashar al-Muzani di sebuah masjid, ternyata ustadznya yang dahulu datang seraya mengucapkan salam kepadanya. Namun, sang ustadz sudah tidak mengenal Sulaim lagi. Tatkala ustadznya mendengar salinan kitab tersebut dan dia tidak paham apa yang sedang dibaca, dia berkomentar, “Kapankah ilmu seperti ini bisa dipelajari?” Kata Sulaim, “Ingin sekali rasanya saya mengatakan padanya: ‘Jika Anda punya seorang ibu maka mintalah kepada ibu Anda agar mendoakan untuk Anda’, tetapi saya malu mengatakan hal itu.” (Siyar A’lāmin Nubalā’ 34/156–157 oleh adz-Dzahabi)
Kisah ini memberikan faedah bahwa doa orang tua—terutama seorang ibu—adalah mustajab (pasti terkabul).
Sebab itu, wahai saudaraku penuntut ilmu, janganlah pernah engkau hanya bergantung pada dirimu. Tetaplah engkau memohon pertolongan kepada Allah dan mintalah kepada orang tuamu agar mendo’akan untukmu.
Dan engkau wahai orang tua, jangan lupa mendoakan anak2 mu agar betah di pondok dan dimudahkan memahami ilmu agama sehingga kelak menjadi anak-anak yg shalih dan shalihah.
Semoga Allah menganugerahkan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.
(Baca Juga : Benarkah Allah Memiliki Sifat Lupa?)
Tulisan Al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi hafidzhahullah
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=611575475912770&id=100011809698436
EmoticonEmoticon