Tantangan Dalam Berdakwah |
✍🏽 *Abu Ubaidah As Sidawi*
Setiap orang yang mengajak manusia kepada al-Qur'an dan as-Sunnah sesuai pemahaman para Sahabat, pasti mendapatkan resiko dan tantangan dakwah. Alangkah bagusnya perkataan Waraqah bin Naufal kepada Nabi:
لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بِمَا جِئْتَ بِهِ إِلاَّ عُوْدِيَ
“Tidak ada seorang pun yang datang dengan mengemban ajaranmu kecuali akan dimusuhi.”
(HR. Al-Bukhori (no. 7) dan Muslim (no. 160).
(Baca Juga : Hikmah Wafatnya Putra-Putra Rasulullah)
📌 Syaikh al-Albani berkata: “Ketika aku menggariskan manhaj (metode) ini pada diriku yaitu berpegang teguh dengan Sunnah ash-Shohihah dan aku realisasikan dalam kitab-kitabku yang akan tersebar pada manusia -insya Alloh-, aku sangat menyadari bahwa hal itu tidak akan menyenangkan sebagian kelompok dan madzhab, bahkan kemungkinan besar mereka akan meluncurkan dan melancarkan berbagai celaan padaku secara lisan dan tulisan.
Bagiku pribadi, semua itu tidak menjadi masalah karena memang keridhaan manusia adalah suatu tujuan yang sulit digapai dan sebagaimana sabda Nabi:
مَنْ أَرْضَى النَّاسَ بِسَخَطِ اللهِ وَكَّلَهُ اللهُ إِلَى النَّاسِ
“Barangsiapa mencari keridhaan manusia dengan kemurkaan Alloh, niscaya Alloh akan menyerahkannya pada manusia.”(HR. Tirmidzi (II/67), al-Qudha'i (II/42), Ibnu Busyran dalam al-Amali (144-145) dan lain-lain dengan sanad Shohih. Lihat Silsilah ash-Shohihah (no. 2311) oleh al-Albani).
📌 Alangkah indahnya ucapan seorang penyair:
وَلَسْتُ بِنَاجٍ مِنْ مَقَالَةِ طَاعِنٍ
وَلَوْ كُنْتُ فِيْ غَارٍ عَلَى جَبَلٍ وَعْرِ
وَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْجُوْ مِنَ النَّاسِ سَالِمًا
وَلَوْ غَابَ عَنْهُمْ بَيْنَ خَافِيَتَيْ نَسْرِ
Aku tidak akan pernah selamat dari celaan orang
Sekalipun aku bersembunyi di gua atau gunung yang sulit didaki
Siapakah orangnya yang bakal selamat dari manusia
Walau dia telah bersembunyi di antara dua sayap burung. (Muqaddimah Shifat Sholat Nabi (hal. 44-45).
(Baca Juga : 15 Ayat Al-Quran Tentang Al-Quran)
📌 Tetapi percaya atau tidak, semua celaan dan tuduhan dusta tersebut tidaklah membahayakan dan menggoyang kursi kedudukan para penyeru al haq, bahkan sebalik-nya, sangat membahayakan nasib para pencela beliau sendiri.
يَا نَاطِحَ الْجَبَلِ الْعَالِيْ لِيَكْلِمَهُ
أَشْفِقْ عَلَى الرَّأْسِ لاَ تُشْفِقْ عَلَى الْجَبَلِ
Hai orang yang akan menabrak gunung tinggi untuk menghancurkannya
Kasihanilah kepala anda, jangan kasihan pada gunungnya. (Jami Bayanil Ilmi wa Fadhlihi Ibnu Abdil Barr 2/310)
📌 Bahkan kita optimis bahwa semua tantangan itu akan menambah tinggi kedudukan dan keutamaan para pendakwah, sebagaimana kata penyair:
وَإِذَا أَرَادَ اللهُ نَشْرَ فَضِيْلَةٍ
طُوِيَتْ أَتَاحَ لَهَا لِسَانَ حَسُوْدِ
Bila Alloh berkehendak menyebarkan keutamaan yang rahasia . Maka, Dia memberi kesempatan lidah pendengki untuk menebarkannya.
(Diwan Abu Tammam (45).
➖➖➖➖➖➖➖➖
Repost
MT AL HIJRAH, GRESIK
Shahabat Sunnah Gresik
*🌐 Official Website*
alhijrah.id
*_WA Group Ikhwan_*
bit.ly/AlHijrahIkhwan
*_WA Group Akhwat_*
bit.ly/AlHijrahAkhwat
*_Facebook_*
bit.ly/FanePageAlHijrah
*_Instagram_*
bit.ly/IGAlHijrah
*_Youtube_*
bit.ly/YTalhijrahgresik
(Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Arsitektur)
Tulisan Al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi hafidzhahullah
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=609024972834487&id=100011809698436
EmoticonEmoticon