Pujian Kepada Asy-Syaikh Ahmad Surkati |
PUJIAN AL-ALLAMAH ABDURRAHMAN IBN YAHYA AL-MU'ALLIMI KEPADA ASY-SYAIKH AHMAD SURKATI
Diantara Tokoh Islam di Nusantara yang memiliki pengaruh adalah Asy-Syaikh Ahmad ibn Muhammad Surkati Al-Anshari As-Sudani Al-Jawi rahimahullah (1294-1363 H).
Berikut ini adalah pujian dari Asy -Syaikh Al-Allamah Abdurrahman ibn Yahya Al-Mu'allimi rahimahullah (1312-1386 H),
Beliau berkata dalan Risalah beliau yang berjudul "Tahqîqul-Kalãm Fil-Masãil Ats-Tsalãts",
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ، ﻓﻘﺪ ﺃﻃﻠﻌﻨﻲ ﺑﻌﺾ اﻹﺧﻮاﻥ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﺎﻟﺔ ﻋﻨﻮاﻧﻬﺎ: (اﻟﻤﺴﺎﺋﻞ اﻟﺜﻼﺙ) اﻟﺘﻲ ﻗﺪﻣﺖ ﻟﻷﺳﺘﺎﺫ اﻟﺸﻴﺦ ﺃﺣﻤﺪ ﻣﺤﻤﺪ ﺳﻮﺭﻛﺘﻲ ﻓﻲ ﺳﻮﺭاﺑﺎﻳﺎ، ﻭﺳﺄﻟﻨﻲ ﺃﻥ ﺃﻗﺪﺭ ﺣﻴﺜﻴﺔ ﻣﺆﻟﻔﻬﺎ، ﻷﻥ ﻛﺜﻴﺮا ﻣﻦ اﻟﻤﻨﺘﺴﺒﻴﻦ ﺇﻟﻰ اﻟﻌﻠﻢ ﻳﺠﻬﻠﻮﻧﻪ ﻭﻳﺒﺪﻋﻮﻧﻪ، ﺛﻢ ﺃﺑﺪﻱ ﻣﺎ ﺃﺭاﻩ ﻣﻦ اﻧﺘﻘﺎﺩ ﻓﻲ ﻛﻼﻣﻪ [ ﻟﻜﻮﻧﻪ ﺃﺫﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ]، ﺛﻢ ﺃﺗﻜﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺗﻠﻚ اﻟﻤﺴﺎﺋﻞ ﺑﻤﺎ ﺃﺩﻳﻦ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻪ ﺑﻘﺪﺭ ﻭﺳﻌﻲ.
Amma ba'du, sebagian ikhwan memperlihatkan kepadaku sebuah risalah yang berjudul "Al-Masãil Ats-Tsalãts" yang ditulis oleh Al-Ustadz Asy-Syaikh Ahmad ibn Muhammad Surkati di Surabaya. Dan dia meminta kepadaku agar menilai keadaan penulisnya, karena banyak dari orang-orang yang berintisab kepada ilmu menghukuminya sebagai orang jahil dan mentabdi'nya (menghukumi sebagai ahli bid'ah). Kemudian agar saya tunjukkan pendapat saya berupa kritikan atas ucapannya (dalam risalahnya) karena beliau telah mengizinkannya. Lalu saya mengomentari masalah-masalah tersebut yang dengannya saya beragama karena Allah sesuai kapasitasku.
(Baca Juga : 10 Ayat Al-Quran Tentang Jodoh)
ﻭﺑﻌﺪ ﻣﻄﺎﻟﻌﺘﻲ ﻟﻠﺮﺳﺎﻟﺔ ﺃﺟﺒﺖ ﻋﻦ اﻟﺴﺆاﻝ اﻷﻭﻝ: ﺃﻥ ﻫﺬﻩ اﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺻﻐﺮﻫﺎ ﺗﻤﺜﻞ ﻣﺆﻟﻔﻬﺎ ﺑﻤﻜﺎﻥ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻢ
[ اﻟﺼﺤﻴﺢ ﻭاﻟﻔﻀﻞ اﻟﺤﻘﻴﻘﻲ] ﻭاﻟﺪﻳﻦ [ اﻟﺮاﺳﺦ] ﻭاﻟﻔﻬﻢ اﻟﺴﺪﻳﺪ ﻓﻲ اﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭاﻟﺴﻨﺔ، [ ﻭﺃﻧﻪ ﻣﻦ اﻟﺒﻘﻴﺔ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: {ﻓﻠﻮﻻ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ اﻟﻘﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻜﻢ ﺃﻭﻟﻮ ﺑﻘﻴﺔ} [ ﻫﻮﺩ: 116] ، ﻭاﻟﻄﺎﺋﻔﺔ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ]. ﻻ ﻳﻨﻜﺮ ﻫﺬا ﻛﻞ ﻣﻦ ﻳﻔﻬﻢ ﻛﻼﻣﻪ ﺇﻻ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻧﺎﻇﺮا ﻣﻦ ﻭﺭاء ﺣﺠﺎﺏ اﻟﻬﻮﻯ ﻭاﻟﺘﻘﻠﻴﺪ.
Setelah yang mentelaah risalah tersebut maka saya menjawab masalah pertama:
Bahwasanya Risalah yang ringkas ini menunjukkan bahwa penulisnya berada pada kapasitas ilmu yang benar, keutamaan yang hakiki dan agama yang kokoh, dan pemahaman yang tepat terhadap Al-Quran & As-Sunnah. Dan bahwasanya beliau termasuk Baqiyah (sisa-sisa penyeru kebaikan) yang disebutkan pada firman Allah Ta'ala:
فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ (يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ ۗ )
Maka mengapa tidak ada di antara umat-umat sebelum kamu orang yang mempunyai keutamaan yang melarang dari (berbuat) kerusakan di bumi, kecuali sebagian kecil di antara orang yang telah Kami selamatkan. (QS.Hud:116),
Dan termasuk golongan yang disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam (yaitu hadits Thaifah Manshurah). Tidak ada yang mengingkari ini dari orang-orang yang paham ucapannya kecuali orang yang memandang dari balik tirai hawa nafsu dan taklid.
📚 (Tahqîqul-Kalãm Fil-Masãil Ats-Tsalãts, dicetak bersama Kitab Ãtsãr Asy-Syaikh Al-Allãmah Abdurrahman ibn Yahyã Al-Mu'allimi:4/3-4)
وبالله التوفيق.
(Baca Juga : Karena Kita Masih Pelajar)
25 Jumãdats-Tsaniyah 1440
Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Dãrul-Hadîts Ma'bar-Yaman.
Tulisan Al-Ustadz Abu Muhammad Pattawe hafidzhahullah
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=498733530655982&id=100015580180071
EmoticonEmoticon