Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi |
Beliau salah satu Murid dekat Syaikh Muuqbil bin Hadi Al-Wadi'i dan Syailh Sholih Fauzan حفظهم الله.
Saat terjadi fitnah, beliau ditahdzir oleh sahabat-sahabatnya yang juga para da'i . Ketika itu yang mentahdzir beliau bukan satu dua orang, namun hampir sebagian teman-temannya mentahdzir . Semoga Allah mengampuni dan memberi hidayah kepada mereka yang tergelincir dalam masalah tahdzir.
Sang ustadz pun ditinggalkan oleh sebagian teman-temannya, diadukan kepada seorang ulama di Mekkah. Meski aduan tersebut benar atau tidaknya, Wallahu A'lam.
(Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Tauhid)
Namun yang dilakukan saat terjadi Fitnah antara dirinya dengan da'i yang lain. Beliau pergi ke Saudi dengan mendatangi gurunya yang ada di sana, yaitu Syaikh Sholih Fauzan. Sang ustadz pun ketika di sana lebih sibuk belajar dengan gurunya dari pada menyibukkan membalas fitnah yang sedang memanas.
Padahal teman-temannya di Indonesia saat itu sedang ramai membuka daurah akan penyimpangan Ustadz Dzulqornain. ,[Penyimpangan versi mereka..]
Setelah beberapa waktu bertemu Syaikh Fauzan, sepulangnya ke Indonesia, beliau pun tidak membalas tahdziran mereka, terlebih membuka daurah untuk membela diri. Yang beliau sibukkan adalah dakwah, mengajar umat, serta tidak lupa menasehati murid-muridnya agar sibuk dengan ilmu.
Yang saya amati, dengan berjalannya tahun, disebabkan kesabaran beliau, tidak membalas fitnah dengan fitnah. Maka Allah buka hati manusia untuk mencintai Ustadz Dzul, penuntut ilmu pun mendatangi majelisnya, bahkan banyak pujian Masyaikh, Asatidzah hingga penuntut ilmu kepada beliau.
Atas nasehat Syaikh Shalih Fauzan juga beliau mulai bersikap lembut kepada Asatidzah Ahlussunnah yang lain. Meski resiko dimusuhi oleh sahabatnya, namun sang ustadz lebih mendengar nasehat seorang guru daripada harus mengikuti sahabat-sahabatnya.
Allah Ta'ala berfirman:
ان شَانِئَكَ هُوَ اْلأَبْتَرُ
“Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus" [ Al-kaustar:3 ]
(Baca Juga : Nama-Nama 8 Pintu Surga)
* Maka, sebuah kesejukan saat melihat Ustadz Dzulqarnain, murid-muridnya, serta asatidzah yang bersama beliau mulai mau berziarah dengan asatidzah kita, saling ta'awun dalam dakwah. Meski ada sedikit orang yang belum bisa menerima keakraban tersebut.
Saya optimis, tidak menutup kemungkinan yang saat ini mereka saling sibuk mentahdzir, suatu saat akan berjabat tangan dan mengisi kajian bareng dalam satu majelis. Berdo'alah..!
Wallahu A'lam..
_________
Daarul Hadist-Yaman
Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=132715754432146&id=100030811651129
EmoticonEmoticon