Macam-Macam Sholat Sunnah Rawatib |
AlQuranPedia.Org – Sholat sunnah rawatib adalah sholat
sunnah yang mengiri sholat Fardhu 5 waktu. Jadi sholat fadhu itu ada sholat
pengiringnya, ada yang sebelum dan ada yang sesudah. Hal itu tentu saja
didasarkan pada dalil-dalil yang shahih. Lantas kenapa kita sangat dianjurkan
melaksanakan sholat sunnah rawatib? Alasannya sangatlah banyak. Di antaranya adalah kita dapat
mencontohi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian kita akan diberi
ganjaran berupa pahala dan banyak keutamaan. Terlebih lagi sholat sunnah dapat
menutupi kekurangan yang ada pada sholat wajib kita.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari
manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian
Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala
sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah
memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala
yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka
lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki
shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat
sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti
itu.” (HR. Abu Daud no. 864. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih)
Bahkan amalan sunnah yang kita kerjakan bisa menjadi sebab
kecintaan Allah kepada kita.
Dari Abu Hurairah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah
Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan
memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib
yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan
amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya,
maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk
mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat,
memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi
petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu
kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku
akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506)
Pada tulisan kali ini kita akan membahas sedikit mengenai
macam-macam sholat sunnah rawatib yang didukung oleh nash-nash dalil yang
shahih. Simak selengkapnya.
1. Sholat Sunnah
Subuh
Sholat rawatib subuh hanya ada satu, yaitu 2 rakaat sebelum
subuh. Ini adalah sholat sunnah yang mendapat perhatian sangat besar dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, sampai-sampai beliau tidak pernah
meninggalkannya baik itu sedang safar ataupun mukim.
‘Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam tidaklah menjaga shalat sunnah yang lebih daripada menjaga shalat sunnah
dua raka’at sebelum Shubuh.” (HR.
Muslim no. 724)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu
'anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik
daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725)
2. Sholat Sunnah
Dzuhur
Cara pengerjaan sholat sunnah rawatib Dzuhur ada 3 cara,
yakni:
1) 2 Rakaat Sebelum dan 2 Rakaat Sesudah Dzuhur
Dalilnya adalah:
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau mengatakan, “Aku menghafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh raka’at
(sunnah rawatib), yaitu dua raka’at
sebelum Zhuhur, dua raka’at sesudah Zhuhur, dua raka’at sesudah Maghrib,
dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum Shubuh.” (HR. Bukhari, no. 1180)
2) 4 Rakaat Sebelum dan 2 Rakaat Sesudah Dzuhur
Dalilnya adalah:
Dari Abdullah bin Syaqiq, beliau
mengatakan bahwa beliau menanyakan pada Aisyah tentang shalat sunnah Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Aisyah lantas menjawab, "Beliau biasanya
mengerjakan shalat 4 rakaat sebelum zhuhur di rumahku. Lalu beliau keluar untuk
shalat zhuhur bersama para sahabat. Kemudian beliau masuk rumah dan mengerjakan
shalat 2 rakaat." (HR. Muslim, no. 730)
3) 4 Rakaat
Sebelum dan 4 Rakaat Setelah Dzuhur
Dalilnya adalah:
Dari Ummu Habibah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan bahwa beliau
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
menjaga shalat 4 rakaat sebelum zhuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah
mengharamkan neraka baginya.” (HR. Tirmidzi, no. 428; Ibnu Majah, no. 1160.
Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini shahih)
3. Sholat Sunnah
Ashar
Sholat rawatib Ashar ada 2, yaitu 4 rakaat sebelum dan 2
rakaat setelah Ashar.
1) 4 Rakaat Sebelum Ashar
Dalilnya adalah:
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allah merahmati orang yang shalat 4
rakaat sebelum Ashar.” (HR. Ahmad 5980, Abu Daud 1271, Tirmidzi 430,
dan dihasankan Al-Albani)
2) 2 Rakaat Sesudah Ashar
Dalilnya adalah:
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata, “Dua shalat yang
tidak pernah ditinggalkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di rumahku
dalam keadaan apapun yaitu : Dua raka’at sebelum Fajar/Shubuh dan dua raka’at
setelah ‘Ashar.” (HR. Bukhari nomor 566-567 dan Muslim nomor 835)
Catatan: Mengerjakan 2 rakaat setelah Ashar memiliki
batasan waktu, sepanjang
matahari masih tinggi dan putih (belum kuning kemerah-merahan), hal ini sebagaimana riwayat dari ‘Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ‘anhu.
4. Sholat Sunnah
Maghrib
Sholat Maghrib memiliki 2 sholat sunnah rawatib, yaitu 2
rakaat sebelum dan sesudahnya.
1) 2 Rakaat Sebelum Maghrib
Dalilnya adalah:
Dari ‘Abdullah bin Mughoffal Al-Muzani radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kerjakanlah shalat sunnah sebelum
Maghrib dua raka’at.” Kemudian beliau bersabda lagi, “Kerjakanlah shalat sunnah
sebelum Maghrib dua raka’at bagi siapa yang mau.” Karena hal ini
dikhawatirkan dijadikan sebagai sunnah. (HR. Abu Daud no. 1281. Syaikh
Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
2) 2 Rakaat Sesudah Maghrib
Dalilnya berdasarkan keumuman hadits 12 rakaat sholat sunnah
rawatib.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu
'anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam
sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas
raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah
zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua
raka’at sebelum shubuh.” (HR. Tirmidz no. 414. Syaikh Al-Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
5. Sholat Sunnah ‘Isya’
Sholat sunnah ‘Isya memiliki 2 cara jenis sholat sunnah,
yaitu 2 rakaat sesudahnya dan 4 rakaat sesudahnya.
1) 2 Rakaat Setelah
Isya
Dalilnya berdasarkan keumuman hadits 12 rakaat sholat sunnah
rawatib.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu
'anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam
sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas
raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah
zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua
raka’at sebelum shubuh.” (HR. Tirmidz no. 414. Syaikh Al-Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
2) 4 Rakaat Setelah ‘Isya’
Sholat sunnah ini jarang sekali diketahui dan dikerjakan
kaum muslimin. Padahal keutamaannya sangatlah besar.
Abdullah bin Amru bin
Al-‘Ash radhiyallahu 'anhu berkata, “Siapa yang sholat (sunnah) 4 rakaat
setelah (Sholat) Isya’, maka 4 raka’at tersebut seperti keutamaannya 4
raka'atnya malam Laitul Qadar.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf no
7273. Sanadnya shahih)
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “4 raka’at setelah (shalat) Isya’,
sebanding dengan yang semisal 4 raka'at tersebut pada malam Lailatul Qadar.” (HR.
Ibnu Abi Syaibah no 7274. Sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim)
Catatan: Cara mengerjakan sholat sunnah Isya’ ini ada 2.
Bisa dilakukan 4 saja sekaligus sehingga sudah termasuk 2 rakaat yang jenis
pertama. Atau bisa juga dilakukan 6 rakaat, 2 rakaat jenis pertama, kemudian
ditambah 4 rakaat jenis kedua. Allahu a’lam.
Ada satu hal yang penting. Mungkin sebagian kita bingung
bagaimana mengerjakan sholat sunnah 4 rakaat sebelum Dzuhur dan 4 rakaat sebelum
Ashar karena waktu antara adzan dan iqomah di negeri kita sangatlah singkat.
Maka solusinya adalah dengan mengqodho’nya setelah sholat Dzuhur/Ashar. Jadi
kalau kita hanya sempat melaksanakan 2 rakaat sebelum Dzuhur/Ashar, maka kita
bisa qodho’ sisanya setelah melaksanakan sholat Dzuhur/Ashar. Hal ini pernah
dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat mengqodho’ sholat
sunnah Dzuhur pada waktu setelah Ashar.
Jadi itulah pembahasan singkat kita mengenai macam-macam
sholat sunnah rawatib. Semoga Allah mudahkan kita mengerjakannya.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 4 Jumadil Akhir 1440 Hijriyah/9 Februari
2019 Masehi.
EmoticonEmoticon