Inilah Lokasi Wafatnya Nabi Musa |
AlQuranPedia.Org – Nabi Musa ‘alaihissalam adalah nabi yang
paling banyak disebut namanya di Al-Quran, yakni sebanyak 136 kali. Kisah
beliau ‘alaihissalam juga cukup panjang lebar dijelaskan Allah dalam banyak
surat seperti Al-Baqarah, Al-A’raaf, Thaahaa, Al-Qashash dan Asy-Syu’araa’.
Beliau ‘alaihissalam bersama saudaranya yakni Harun ‘alaihissalam diutus kepada
Bani Israil. Nabi Musa ‘alaihissalam juga memiliki banyak mukjizat seperti
dapat berkomunikasi dengan Allah secara langsung, tongkatnya dapat berubah jadi
ular, tongkatnya dapat membelah lautan, dan lain sebagainya.
Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan mencoba
membahas sedikit mengenai lokasi wafatnya nabiyullah Musa ‘alaihi ash-sholatu
was salam.
Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُرْسِلَ
مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلَام فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ
فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ: أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَا يُرِيدُ
الْمَوْتَ. فَرَدَّ اللهُ عَلَيْهِ عَيْنَهُ وَقَالَ: ارْجِعْ فَقُلْ لَهُ يَضَعُ
يَدَهُ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ فَلَهُ بِكُلِّ مَا غَطَّتْ بِهِ يَدُهُ بِكُلِّ
شَعْرَةٍ سَنَةٌ. قَالَ: أَيْ رَبِّ، ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: ثُمَّ الْمَوْتُ.
قَالَ: فَالْآنَ. فَسَأَلَ اللهَ أَنْ يُدْنِيَهُ مِنَ الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ
رَمْيَةً بِحَجَرٍ. قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ فَلَوْ كُنْتُ ثَمَّ
لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ عِنْدَ الْكَثِيبِ الْأَحْمَرِ
Malaikat Maut diutus kepada Musa ‘alaihissalam. Ketika dia
mendatanginya, beliau menamparnya. Malaikat itu kembali kepada Rabbnya, lalu
berkata, “Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menyukai
maut.”
Kemudian, Allah mengembalikan matanya dan berkata, “Kembalilah dan
katakan kepadanya, supaya meletakkan tangannya di lambung seekor sapi jantan,
lalu dia berhak pada setiap bulu yang ditutupi tangannya adalah satu tahun.”
Musa berkata, “Wahai Rabbku, kemudian apa lagi?”
Allah menjawab, “Kemudian adalah maut.”
Musa berkata, “Maka sekaranglah,” beliau
pun memohon kepada Allah agar mendekatkannya ke Tanah Suci sejauh lemparan
batu.
Kata rawi, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Seandainya
aku di sana, sungguh, pasti akan aku perlihatkan kepada kamu kuburannya di samping jalan dekat bukit
merah.'” (HR. Bukhari no. 1339 dan Muslim no. 2372)
Semua para nabi diberi pilihan oleh Allah sebelum wafatnya, apakah
ingin diwafatkan ataukah ditunda sekian waktu. Sebagaimana hal ini juga dialami
baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum wafatnya. Dan beliau ketika
itu memilih berjumpa dengan Allah (yakni wafat). Dan pada hadits di atas
diceritakan bahwa Nabi Musa diberi pilihan apakah ingin diwafatkan atau ditunda
dahulu. Akhirnya beliau memilih untuk diwafatkan.
Kita fokus kepada ujung hadits bahwa Nabi Musa ‘alaihissalam memohon
kepada Allah agar diwafatkan di dekat Tanah Suci. Maksud Tanah Suci tersebut
adalah Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha. Allah pun mengabulkan doa beliau
‘alaihissalam. Dan di akhir hadits disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan tentang letak kuburan nabi Musa, yaitu di samping jalan
dekat bukit merah. Inilah lokasi wafat dan kuburannya nabi Musa ‘alaihissalam.
Lokasi tersebut juga dipertegas dengan hadits lain,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada malam aku
diisra’kan, aku melewati Musa di dekat bukit pasir merah, dia sedang berdiri
shalat di dalam kuburnya." (HR. Muslim no. 164)
Jadi itulah pembahasan singkat kita mengenai lokasi wafatnya
Nabi Musa ‘alaihissalam. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 20 Muharram 1440 Hijriyah/30 September
2018 Masehi.
EmoticonEmoticon