Al-‘Imran Atau Ali ‘Imran? |
AlQuranPedia.Org – Mungkin banyak kaum muslimin yang masih
bingung dan bertanya-tanya, sebenarnya nama surah ketiga di Al-Quran itu apa?
Bagaimana cara membacanya? Apakah Al-‘Imran ataukah Ali ‘Imran? Yang benar
adalah Ali ‘Imran. Apa alasannya?
Pertama. Hal ini
ditegaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam firman-Nya:
إِنَّ اللهَ اصْطَفَى
ءَادَمَ وَنُوحًا وَءَالَ إِبْرَاهِيمَ وَءَالَ عِمْرَانَ عَلَى
الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya
Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka
masing-masing), (Q.S. Ali ‘Imran : 33)
Kedua. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang menamakan surat tersebut dengan nama
surat Ali ‘Imran. Dari Abu Umamah Al-Bahiliy radhiyallahu
‘anhu, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ
فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا
الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا
تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا
غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ
أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ
وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
“Bacalah Al-Quran karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat
nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa'at) bagi yang membacanya. Bacalah
Az-Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat Al-Baqarah dan Ali 'Imran
karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua
cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya
(bersambung satu dengan yang lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang
rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula surat Al-Baqarah. Mengambil
surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat
penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya.” (HR. Muslim no.
1910)
Ketiga. Jikalau
dinamakan surat Al-‘Imran maka tidak tepat, seharusnya ‘Imran saja karena
itulah nama yang ditakdirkan Allah untuknya. Sama halnya seperti Adam, Idris,
Maryam, ‘Isa, Muhammad, Dzulqarnain, Luqman, tidak ada yang menggunakan lafadz
“Al”. Kita tidak pernah mendengar Al-Adam, Al-Idris, Al-Maryam, Al-Luqman dan
lain sebagainya. Karena nama-nama mereka memang sudah ditakdirkan dan
ditetapkan demikian.
Keempat. Kalau
dinamakan Al-‘Imran maka kurang tepat. Karena di dalam surat Ali ‘Imran tidak
disebutkan 1 ayat pun tentang ‘Imran, yang disebutkan adalah keluarganya, yakni
istrinya, anaknya (Maryam), cucunya (‘Isa), saudaranya (Zakariyya),
keponakannya (Yahya). Maka dari itu yang tepat adalah Ali ‘Imran yang berarti
keluarga ‘Imran.
Kisah istri ‘Imran dimulai pada ayat ke-35
(Ingatlah),
ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan
kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan
berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(Q.S. Ali ‘Imran : 35)
Kisah anak ‘Imran, yakni Maryam dimulai dari ayat 42
Dan
(ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya
Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita
di dunia (yang semasa dengan kamu). (Q.S. Ali ‘Imran : 42)
Kisah saudara ‘Imran, yakni Zakariyya ‘alaihissalam dimulai
dari ayat 37
Maka
Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati
makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu
memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi
Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab. Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya
berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." (Q.S. Ali ‘Imran : 37-38)
Kisah keponakan ‘Imran, yakni Yahya ‘alaihissalam disebutkan
pada ayat 39
Kemudian
Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat
di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari
Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang saleh." (Q.S. Ali ‘Imran : 39)
Kisah cucu ‘Imran, yakni ‘Isa ‘alaihissalam dimulai pada
ayat 48
Dan
Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. (Q.S.
Ali ‘Imran : 48)
Jadi jelaslah bahwa yang benar adalah surah Ali ‘Imran sehingga diharapkan kaum muslimin tidak salah lagi
dalam menyebutkannya. Itulah pembahasan singkat kita mengenai surat Ali ‘Imran.
Semoga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan agama kita semua.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 19 Muharram 1440 Hijriyah/29 September
2018 Masehi.
EmoticonEmoticon