Hati-Hati Salah Berwudhu Bisa Masuk Neraka |
AlQuranPedia.Org – Berwudhu merupakan di antara syarat sah
sholat. Tanpa berwudhu/bersuci sholat seseorang tidak akan diterima. Perhatikan
hadits berikut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Allah tidak akan
menerima shalat orang yang berhadats, sampai
dia berwudhu." (HR. Bukhari 6954)
Ada kisah menarik di mana suatu ketika di
masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada sebagian sahabat yang berwudhu
dengan buru-buru sampai-sampai bagian kaki mereka tidak dibasuh, tidak dicuci,
hanya sekedar diusap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian
memanggil mereka dengan keras, “Celakalah tumit-tumit dari neraka”.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, “Kami
pernah tertinggal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu
safar. Kami lalu menyusul beliau dan ketinggalan shalat yaitu shalat ‘Ashar.
Kami berwudhu sampai bagian kaki hanya diusap (tidak dicuci, -pen). Lalu beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil dengan suara keras dan berkata, “Celakalah tumit-tumit dari api neraka.”
Beliau menyebut dua atau tiga kali. (HR. Bukhari no. 96 dan Muslim no. 241)
Di dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa air wudhu mereka tidak
menyentuh tumit mereka,
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma, dia berkata, “Kami
pernah kembali bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Makkah
menuju Madinah hingga sampai di air di tengah jalan, sebagian orang
tergesa-gesa untuk shalat ‘Ashar, lalu
mereka berwudhu dalam keadaan terburu-buru. Kami pun sampai pada mereka
dan melihat air tidak menyentuh tumit mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam lantas bersabda, “Celakalah
tumit-tumit dari api neraka. Sempurnakanlah wudhu kalian.” (HR. Muslim
no. 241)
Di dalam riwayat Muslim di atas disebutkan bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk mengulangi wudhunya.
Ini menunjukkan wudhu mereka tidak sah, padahal hanya perkara air tidak
menyentuh tumit. Padahal perkaranya tampak sepele tetapi di sisi Allah
sangatlah besar. Ancamannya bukan main-main, yaitu neraka. Pekara tumit saja wudhu bisa tidak sah bahkan diancam masuk
ke neraka, lantas bagaimana kalau air tidak sempurna mengenai tangan kita,
wajah kita? Tentu saja itu menyebabkan lebih batal lagi dan perkaranya lebih
besar lagi.
Maka dari itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
kita agar tenang ketika menuju masjid. Meskipun sudah adzan atau bahkan sudah
iqamat maka tetap sempurnakanlah wudhu kita, jangan ada yang ketinggalan dan
jangan ada yang tidak sempurna dibasuh. Kalau kita masbuq tidak apa, kita
sempurnakan rakaat yang tertinggal. Ini adalah salah satu adab ke masjid.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Jika kalian mendengar iqomah, maka berjalanlah menuju
shalat. Namun bersikap tenang dan khusyu’lah. Gerakan imam yang kalian dapati,
ikutilah. Sedangkan yang luput dari kalian, sempurnakanlah.” (HR. Bukhari
no. 636 dan Muslim no. 602)
Bukan sekedar sah tidak sah, keutamaan
wudhu dengan sempurna sangatlah besar, yaitu bergugurannya dosa-dosa kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu’ kemudian
mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan
yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air
wudhu’. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan
kedua tangannya tersebut bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air
wudhu’. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang
disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu’ atau bersama tetesan akhir
air wudhu’, hingga ia selesai dari wudhu’nya dalam keadaan suci dan bersih dari
dosa-dosa.” (HR Muslim no. 244)
Bahkan kalau kita berwudhu dengan sempurna, seperti yang dicontohkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, membasuhnya dengan sempurna, kemudian
sholat dua raka’at, maka ganjarannya adalah diampuni dosa-dosa kita yang telah
lalu.
Dari Humran bekas budak ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu 'anhu, dia
berkata, “‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu 'anhu minta diambilkan air wudhu
lalu berwudhu. Dia basuh kedua telapak tangannya tiga kali. Kemudian
berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya. Lalu membasuh
wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya hingga ke siku tiga kali,
begitupula dengan tangan kirinya. Setelah itu, ia usap kepalanya lantas
membasuh kaki kanannya hingga ke mata kaki tiga kali, begitupula dengan kaki
kirinya. Dia kemudian berkata, ‘Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku
ini, kemudian shalat dua raka’at dan tidak berkata-kata dalam hati dalam kedua
raka’at tadi, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.’” (HR.
Bukhari, Muslim dan lainnya)
Untuk itu mari kita sempurnakan wudhu kita,
mari kita wudhu sesuai dengan praktek Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
membasuhnya dengan sempurna. Semoga Allah mudahkan.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 3 Dzulhijjah 1439
Hijriyah/15 Agustus 2018 Masehi.
EmoticonEmoticon