8 Hadits Tentang Bersiwak |
AlQuranPedia.Org - Bersiwak adalah sunnah muakkad,
sebagaimana yang disimpulkan oleh para ‘ulama. Hal ini berdasarkan banyaknya
hadits-hadits Nabi shallallahi ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat sering bersiwak dan memerintahkan umatnya
untuk bersiwak. Ada beberapa keutamaan bersiwak, seperti dapat membersihkan
mulut dan mendatangkan keridhoan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersiwak hampir di setiap
waktu, di pagi hari, petang, bahkan malam hari. Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga bersiwak meskipun dalam keadaan berpuasa. Bahkan, saat menjelang
wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempatkan diri bersiwak. Sikat gigi juga bisa disebut sebagai siwak sebagaimana penjelasan para ulama kontemporer, bahkan sebagaimana kata Syaikh 'Utsaimin bahwa sikat gigi bahkan bisa menghasilkan kebersihan gigi yang lebih dibandingkan kayu siwak. Maka dari itu tidak ada alasan bagi kita meninggalkan salah satu sunnah ini.
(Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Biologi)
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai
hadits-hadits sahih yang membicarakan tentang bersiwak.
1
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut
dan keridhaan bagi Rabb”. (HR. Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani)
Hadits di atas menggambarkan keutamaan bersiwak.
2
“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan
mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain,
“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan
mereka untuk bersiwak setiap akan shalat”. [HR. Bukhari dan Muslim)
Dua hadits di atas menjadi dalil bahwasannya disunnahkan seseorang
bersiwak ketika hendak sholat. Ini adalah sunnah yang sudah jarang dikerjakan
oleh umat Islam.
3
Dari Syuraih bin Hani radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, “Aku
bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, “Apa yang dilakukan pertama kali
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika dia memasuki rumahnya ?” Beliau
menjawab :”Bersiwak”. (HR. Muslim)
Hadits di atas menerangkan bahwa Rasulullah hampir di setiap waktu
bersiwak, bahkan saat pertama kali masuk rumah beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersiwak.
4
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Adalah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika bangun dari malam dia mencuci dan
menggosok mulutnya dengan siwak”. (HR. Bukhari)
Hadits di atas menerangkan kepada kita bahwa Rasulullah ketika bangun
dari malamnya, beliau membersihan mulutnya dengan bersiwak.
5
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku mendatangi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia sedang bersiwak dengan siwak yang
basah. Dan ujung siwak pada lidahnya dan dia sambil berkata “Uh-uh”. Dan siwak
berada pada mulutnya seakan-akan beliau muntah”. (HR. Bukhari dan Muslim )
Hadits di atas menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersiwak dengan siwak yang basah.
6
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, "Abdurrahman bin Abu
Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma menemui Nabi dan Nabi bersandar di
dadaku. Abdurrahman bin Abu Bakar radhiyallahu ‘anhuma membawa siwak yang basah
yang dia gunakan untuk bersiwak. Dan Rasulullah memandang siwak tersebut
(dengan pandangan yang lama). Maka aku pun lalu mengambil siwak itu dan
menggigitnya (untuk dibersihkan) lalu aku membaguskannya kemudian aku berikan
siwak tersebut kepada Rasulullah, maka beliaupun bersiwak dengannya. Dan
tidaklah pernah aku melihat Rasulullah bersiwak yang lebih baik dari itu. Dan
setelah Rasulullah selesai dari bersiwak dia pun mengangkat tangannya atau
jarinya lalu berkata,
فِي الرَّفِيْقِ
الأَعْلَى
Beliau mengatakannya tiga kali. Kemudian beliau wafat."
Dalam riwayat lain,
‘Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, ”Aku melihat Rasulullah memandang siwak
tersebut, maka akupun tahu bahwa beliau menyukainya, lalu aku berkata,
"Aku ambilkan siwak tersebut untuk engkau?” Maka Rasulullah mengisyaratkan
dengan kepalanya (mengangguk) yaitu tanda setuju”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ayat di atas menjelaskan bahwa memang Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam amat memerhatikan masalah siwak ini. Sampai-sampai menjelang wafatnya
saja beliau menyempatkan untuk bersiwak.
7
Dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, dia berkata, “Beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam, memasukkan jarinya (ke dalam mulutnya) ketika (bersiwak
saat)berwudhu dan menggerak-gerakkannya”. (HR. Ahmad dalam musnadnya 1/158,
shahih)
Hadits di atas menjelaskan mengenai bagaimana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersiwak ketika wudhu.
8
Dari Abdurrahman bin Ghanim radhiyallahu 'anhu berkata, “Aku bertanya
kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Apakah aku bersiwak padahal aku
berpuasa?” Beliau menjawab :”Ya”, Aku berkata : “Di siang hari kapan?”, Beliau
berkata :”Di waktu pagi dan sore”. Aku berkata :”Orang-orang membenci
(bersiwak) pada sore hari. Dan mereka berkata bahwa Rosulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Bau mulutnya orang yang berpuasa sungguh lebih
baik di sisi Allah daripada bau misik”. Beliau berkata, "Subhanallah,
Rasulullah sungguh telah memerintahkan mereka untuk bersiwak dan tidaklah layak
(bagi mereka) atas apa yang telah mereka telah diperintahkan oleh Rasulullah,
mereka sengaja membuat mulut mereka menjadi berbau busuk. Tidak ada pada
perbuatan mereka itu kebaikan sedikitpun, bahkan kejelekan yang ada pada
perbuatan mereka itu.” (HR. Thabrani. Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani
mengatakan sanadnya baik)
Hadits di atas menerangkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersiwak di setiap waktu, baik itu
pagi hari, siang ataupun sore hari.
Itulah berbagai hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mengenai bersiwak. Semoga kita dapat melestarikan salah satu
sunnah yang banyak ditinggalkan kaum muslimin saat ini, yakni bersiwak.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 6 Rabiul Akhir 1439
Hijriyah/24 Desember 2017 Masehi.
EmoticonEmoticon