20 Ayat Al-Quran Tentang Ekonomi |
AlQuranPedia.Org - Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi
adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata "ekonomi” berasal dari
kata Yunani “oikos” yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan “nomos”, atau "peraturan, aturan, hukum,".
Secara garis besar, ekonomi diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi (ekonom) adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. (Wikipedia)
Pada tulisan kali ini kita akan mencoba membahas mengenai
ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ekonomi. Simak selengkapnya di bawah
ini.
1
Salah
seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya." (Q.S. Al-Qashash : 26)
2
Berkatalah
dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah
seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan
tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan)
dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan
mendapatiku termasuk orang- orang yang baik." (Q.S. Al-Qashash : 27)
3
dan
bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan, (Q.S. An-Najm
: 48)
4
Musa
berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun
dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia,
ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya
Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka,
maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." (Q.S.
Yunus : 88)
5
Katakanlah:
"jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari
Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik. (Q.S. At-Taubah : 24)
6
Dan
Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama
dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan
perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan
sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya)
dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah
Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. (Q.S. Saba’
: 12)
7
Para
jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan
periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk
bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima
kasih. (Q.S. Saba’ : 13)
8
Hai
orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka
janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu
khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari
karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana. (Q.S. At-Taubah : 28)
9
Nabi
mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang
diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata:
"Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang
luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. Al-Baqarah : 247)
10
Kemudian
Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami
membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok
yang lebih besar. (Q.S. Al-Israa’ : 6)
11
dan
dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin)
ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu
dan pengikut-pengikutku lebih kuat" (Q.S. Al-Kahf : 34)
12
Dan Dia
mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan
(begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap
segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahzaab : 27)
13
Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S.
Al-Baqarah : 275)
14
laki-laki
yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang. (Q.S. An-Nuur : 37)
15
Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S.
Al-Jumu’ah : 10)
16
Dan
apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki
bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang beriman. (Q.S. Ar-Ruum : 37)
17
Katakanlah:
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (Q.S. Saba’ :
39)
18
Tidak
ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu.
Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di
Masy'aril Haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar
termasuk orang-orang yang sesat. (Q.S. Al-Baqarah : 198)
19
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisaa’ : 29)
20
Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S. Ali ‘Imran
: 14)
Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membahas mengenai ilmu
ekonomi. Semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita. Di dalam ekonomi
kita tidak hanya disuruh untuk mencari uang, uang dan uang. Kita tidak disuruh
untuk mencari pendapatan yang sangat besar. Tetapi di dalam ekonomi kita
diajarkan untuk mengelola keuangan dan harta benda yang ada pada kita. Kita
diajarkan memperoleh keuntungan yang besar. Tetapi ingat, semua itu tetap dalam
batasan syariat. Tidak boleh harta haram dan riba. Jadi kita bukan hanya
sekedar menjadi pelaku ekonomi biasa, tetapi menjadi pelaku ekonomi yang
bertaqwa. Dan keuntungan yang paling besar adalah surga. Semua harta benda itu
sangat tidak ada apa-apanya dengan surga. Maka sudah sepantasnya kita berniaga,
berbisnis dan melakukan aktifitas ekonomi lainnya yang dengannya dapat
memasukkan kita ke dalam surga.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 22 Dzulqaidah 1439 Hijriyah/3 Agustus 2018
Masehi.
EmoticonEmoticon