Apa Maksud Yang Ditanya Tidaklah Lebih Tahu? |
AlQuranPedia.Org - Mungkin ada sebagian manusia yang menuduh
Islam bahwa Jibril itu tahu hari Kiamat. Ini membuktikan Al-Quran salah, karena
di dalam Al-Quran disebutkan bahwa yang tahu hari Kiamat hanyalah Allah. Mereka
berlandaskan sebuah hadits ketika Jibril datang kepada nabi dan para sahabatnya
untuk mengajarkan mereka agama Islam, yaitu seputar Islam, iman dan ihsan.
Betulkah hal ini?
Memang betul, bahwa ada kisah Jibril datang kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Ketika itu Jibril menjelaskan tentang Islam
(rukun Islam), Iman (rukun iman), dan Ihsan. Setelah itu Jibril bertanya
tentang hari Kiamat.
“Kabarkanlah
kepadaku, kapan terjadi Kiamat?”
Kemudian Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ.
“Tidaklah orang
yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.” (HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Apa maksud dari perkataan Nabi “Tidaklah yang ditanya lebih
tahu daripada orang yang bertanya”?. Apakah maksudnya Jibril mengetahui hari
Kiamat? Tentu saja tidak. Maksud dari perkataan itu adalah, kalau Jibril saja
tidak tahu, apalagi Nabi Muhammad. Kalau yang bertanya (Jibril) saja tidak
tahu, apalagi yang ditanya (Nabi Muhammad). Jadi mereka berdua pun tidak tahu
hari Kiamat. Yang tahu kapan terjadi Kiamat hanyalah Allah Jalla Jalaluh.
Mereka
menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku;
tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat
itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat
itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Q.S. Al-A’raaf : 187)
Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah
Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Luqman : 34)
Jadi itu hanyalah tuduhan. Ini juga sebagai
pengetahuan bagi umat Islam agar jangan terkecoh dengan tuduhan dan berbagai
syubhat yang coba mengikis iman. Adapun tuduhan lainnya adalah Nabi ‘Isa itu
tahu hari Kiamat, mereka berlandaskan dalil
Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.
Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah
jalan yang lurus. (Q.S. Az-Zukhruf : 61)
Apakah ini berarti Nabi ‘Isa tahu kapan hari Kiamat? Tentu
saja tidak. Maksud ayat di atas adalah, Nabi ‘Isa itu memberikan pengetahuan
hari Kiamat kepada umat-Nya. Nabi ‘Isa memberitahu bahwa huru-hara Kiamat itu
mengerikan. Nabi ‘Isa ‘alaihissalam juga mendakwahkan bahwa hanya Allah saja
yang tahu kapan hari Kiamat.
Meskipun para Nabi adalah kekasih Allah dan terkadang
diberitahu perkara ghaib, namun masalah Kiamat Allah sengaja simpan sendiri
rahasianya.
Sesungguhnya
hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap
diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (Q.S. Thaahaa : 15)
Maksud Allah merahasiakannya adalah agar setiap orang
beramal setiap waktunya, tidak hanya waktu-waktu tertentu. Kalau seseorang tahu
kapan Kiamat, dia hanya akan beribadah pada hari-hari menjelang Kiamat saja.
Terlebih lagi kalau dia tahu waktu Kiamat itu lama lagi, maka dia akan
bermain-main dahulu baru bertaubat di kemudian hari. Sementara kalau
dirahasiakan, setiap manusia akan beramal terus sampai dia mati atau sampai
hari Kiamat.
Itulah pembahasan kita mengenai makna “yang ditanya tidaklah
lebih tahu daripada yang bertanya.” Kita tidak usah pusing kapan terjadi
Kiamat, mencari-cari tanda-tandanya. Tidak perlu. Kita hanya diperintahkan
mempersiapkan diri dan terus beramal.
Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl : 97)
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 2 Rabiul Akhir 1439 Hijriyah/21 Desember
2017 Masehi.
EmoticonEmoticon