15 Kaum Yang Dibinasakan Allah di Al-Quran |
AlQuranPedia.Org - Kalau kita membaca Al-Quran, maka
seringkali kita menjumpai ayat-ayat “Qouma Nuh”, “Tsamud”, “Madyan”, “Qouma
Fir’aun”. Itu adalah kisah-kisah kaum yang dibinasakan Allah Tabaraka Wa
Ta’ala. Kaum-kaum itu dibinasakan karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah,
ajaran para rasul-Nya, menentang para utusan-Nya. Allah Ta’ala pun murka dan
menghancurkan mereka sehingga tak bersisa lagi di muka bumi ini. Allah Ta’ala
membinasakan mereka dan memerintahkan kita untuk mengambil pelajaran dari
kisah-kisah tersebut sehingga kita tidak mengalami hal serupa.
Betapa
banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami
(menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu
mereka beristirahat di tengah hari. (Q.S. Al-A’raaf : 4)
Pada ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
Dan
sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah
orang yang mau mengambil pelajaran? (Q.S. Al-Qamar : 51)
Pada tulisan kali ini kita akan membahas secara singkat
mengenai 14 kaum yang dibinasakan Allah Tabaraka Wa Ta’ala.
1 - Kaum Nuh
Allah Ta’ala berfirman,
Sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku
sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa
azab hari yang besar (kiamat). (Q.S. Al-A’raaf : 59)
Allah Ta’ala telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan
kebenaran dan bukti-bukti yang nyata. Akan tetapi kaumnya menolak Nuh dan
menentangnya
Pemuka-pemuka
dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam
kesesatan yang nyata." (Q.S. Al-A’raaf : 60)
Pada ayat lain,
Maka
pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini
tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang
yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus
beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini
pada masa nenek moyang kami yang dahulu. (Q.S. Al-Mu’minuun : 24)
Maka Allah memerintahkan Nuh membuat bahtera karena kaumnya
akan ditenggelamkan dengan banjir besar.
Allah pun menyelamatkan Nuh dan orang-orang
beriman yang ikut bersamanya.
Dan difirmankan:
"Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan
airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas
bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim ." (Q.S.
Huud : 44)
2 - Kaum ‘Aad
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
Dan
(Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain
dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (Q.S. Al-A’raaf :
65)
Kaum ‘Aad adalah kaumnya Nabi Hud ‘alaihissalam. Mereka
mendustakan Hud dan mengolok-oloknya. Maka Allah mengazab mereka dengan angin
yang menghancurkan dan petir yang dahsyat
Adapun
kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi
amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam
dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati
bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong
(lapuk). (Q.S. Al-Haaqqah : 6-7)
Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
Maka
dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan
mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim
itu. (Q.S. Al-Mu’minuun : 41)
3 - Kaum Al-Ahqaf
Al-Ahqaf sebenarnya nama tempat. Al-Ahqaf adalah tempatnya
kaum ‘Aad (kaumnya Nabi Hud ‘alaihissalam).
Dan
ingatlah (Hud) saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada
kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi
peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): "Janganlah kamu
menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari
yang besar." (Q.S. Al-Ahqaaf : 21)
4 - Kaum Tsamud
Allah Ta’ala berfirman,
Dan kepada
Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (Q.S. Huud :
61)
Allah mengutus Nabi Shalih/Shaleh
‘alaihissalam kepada kaum Tsamud. Allah menguji mereka dengan unta betina. Akan
tetapi kaum Tsamud menentang Allah dan Rasul-Nya, bahkan mereka membunuh unta
tersebut. Allah sangat murka kepada mereka, merekapun diazab seperti Kaum ‘Ad
yakni petir yang sangat mengguntur.
Dan
satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu
mereka mati bergelimpangan di rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah berdiam
di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka.
Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. (Q. Huud : 67-68)
5 - Penduduk Al-Hijr
Ashabul Hijr atau penduduk Al-Hijr adalah kota tempat kaum
Tsamud. Allah Ta’ala berfirman.
Dan
sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al-Hijr telah mendustakan rasul-rasul, dan
Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi
mereka selalu berpaling daripadanya, dan mereka memahat rumah-rumah dari
gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. Maka mereka dibinasakan oleh
suara keras yang mengguntur di waktu pagi, maka tak dapat menolong mereka, apa
yang telah mereka usahakan. (Q.S. Al-Hijr : 80-84)
6 - Kaum Luth
Allah Ta’ala telah mengutus Luth ‘alaihissalam kepada
kaumnya.
Dan
(Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia
berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu,
yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),
bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (Q.S.
Al-A’raaf : 80-81)
Kaum Luth adalah kaum yang sangat parah dan menjijikan.
Bayangkan saja, para lelaki mereka itu berzina dengan sesama laki-laki. Mereka
adalah makhluk yang sangat buruk. Allah mengazab mereka dengan menghujani
mereka dengan hujan batu.
Dan
Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (Q.S. Al-A’raaf : 84)
7 - Kaum Ibrahim
Allah Ta’ala mengutus Ibrahim ‘alaihissalam di mana kaumnya
begitu banyak melakukan penyembahan berhala.
Sesungguhnya
telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
"Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu
sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan
kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku
akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari
kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada
Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya
kepada Engkaulah kami kembali." (Q.S. Al-Mumtahanah : 4)
Allah pun mengazab mereka dan memusnahkan mereka.
8 - Penduduk Madyan
Allah Ta’ala berfirman,
Dan
(Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu'aib. Ia
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.
Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi
manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman." (Q.S.
Al-A’raaf : 85)
Allah Ta’ala mengutus rasul-Nya Syu’aib ‘alaihissalam kepada
penduduk Madyan. Akan tetapi kaum Madyan tidak menggubris dakwah Nabiyullah
Syu’aib ‘alaihissalam. Mereka menentang ajaran yang dibawanya dan menghina
kekasih Allah tersebut. Allah Ta’ala pun mengazab mereka dengan gempa yang
dahsyat.
Kemudian
mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di
dalam rumah-rumah mereka, (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib
seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang
mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-A’raaf :
91-92)
9 - Penduduk Aikah
Aikah adalah suatu daerah tempat kaumnya Nabi Syu’aib
‘alaihissalam.
Dan
sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim, maka Kami
membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua kota itu benar-benar terletak di
jalan umum yang terang. (Q.S. Al-Hijr : 78-79)
10 - Penduduk Rass
Kaum Rass adalah kaumnya Nabi Syu’aib ‘alaihissalam.
dan
(Kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi)
generasi-generasi di antara kaum- kaum tersebut. Dan Kami jadikan bagi
masing-masing mereka perumpamaan dan masing-masing mereka itu benar benar telah
Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya. (Q.S. Al-Furqaan : 38-39)
Pada ayat lain Alah berfirman,
Sebelum
mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, (Q.S.
Qaaf : 12)
11 - Kaum Fir’aun
Allah Ta’ala telah mengutus Kalamullah, kekasih-Nya,
rasul-Nya yang mulia, Musa bin ‘Imran ‘alaihissalam kepada kaum yang zalim
yakni Fir’aun dan kaumnya laknatullah ‘alaihim.
Kemudian
Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada
Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. (Q.S.
Al-A’raaf : 103)
Fir’aun adalah raja yang sangat zalim. Dia mengaku dirinya
tuhan, menyuruh orang menyembahnya, sangat sombong, membunuh anak laki-laki,
dan menzalimi Bani Israil. Maka Allah mengazabnya dan bala tentara yang
bersamanya dengan ditenggelamkan di Laut Merah.
(Allah
berfirman): "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada
malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar, dan biarkanlah laut itu tetap terbelah.
Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan." (Q.S.
Ad-Dukhaan : 23-24)
12 - Kaum Tubba’
Apakah
mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba' dan orang-orang
yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka
adalah orang-orang yang berdosa. (Q.S. Ad-Dukhaan : 37)
Tubba’ merupakan orang-orang Himyar di
negeri Yaman dan Tubba' adalah gelar raja-raja mereka. Allah mengazab mereka
karena mendustakan rasul-Nya.
dan
penduduk Aikah serta kaum Tubba' semuanya telah mendustakan rasul- rasul maka
sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. (Q.S. Qaaf :
14)
13 - Ashabul Ukhdud
Ashabul Ukhdud adalah orang-orang yang membuat parit, mereka
adalah pembesar-pembesar Najran di negeri Yaman. Kisah Ashabul Ukhdud
dikisahkan Allah dalam Surah Al-Buruuj. Allah memusnahkan mereka dan mengazab
mereka.
Binasa
dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (ashabul ukhdud), yang berapi
(dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang
mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang
mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (Q.S.
Al-Buruuj : 4-9)
14 - Ashabul Qaryah
Ashabul Qaryah (Penduduk Negeri) dikisahkan Allah dalam
Surah Yaasiin.
Dan
buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika
utusan-utusan datang kepada mereka. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka
dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan
dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya
kami adalah orang-orang di utus kepadamu." Mereka menjawab: "Kamu
tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak
menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka." Mereka
berkata: "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang
diutus kepada kamu." Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan
(perintah Allah) dengan jelas." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami
bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami),
niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih
dari kami." Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena
kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)?
Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas." Dan datanglah dari ujung
kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: "Hai kaumku,
ikutilah utusan-utusan itu." Ikutilah orang yang tiada minta balasan
kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Mengapa aku
tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah
kamu (semua) akan dikembalikan? Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain
Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya
syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak
(pula) dapat menyelamatkanku? Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam
kesesatan yang nyata. Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka
dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku. Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke
syurga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui. Apa
yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk
orang-orang yang dimuliakan." Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya
sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami
menurunkannya. Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara
saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. (Q.S. Yaasiin : 13-29)
Allah Ta’ala pun mengazab mereka dengan satu teriakan yang sangat
melengking sehingga mereka semuanya mati.
15 - Ash-habas Sabti
Ash-habas Sabti adalah orang-orang yang melangga perjanjian
pada hari Sabtu. Bagi orang Yahudi hari Sabtu adalah waktunya beribadah, tidak
boleh melakukan aktifitas apapun. Maka Allah menguji mereka dengan mendatangkan
ikan yang melompat-lompat pada hari Sabtu, yang mana ikan hanya ada pada saat
itu. Maka mereka pun melanggarnya.
Dan
tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut
ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka
ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan
di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.
Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (Q.S.
Al-A’raaf : 163)
Allah pun mengazab mereka menjadi kera dan babi.
Dan
sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari
Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang
hina". (Q.S. Al-Baqarah : 65)
Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
Katakanlah:
"Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk
pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang
dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan
babi dan (orang yang) menyembah thaghut?." Mereka itu lebih buruk
tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Q.S. Al-Maa’idah : 60)
Itulah kisah kaum-kaum yang dibinasakan oleh Allah karena
mereka melanggar perintah-Nya, membangkang-Nya dan menentang-Nya. Allah Ta’ala
telah mengutus mereka semua para rasul dan memberikan mereka peraturan. Akan
tetapi mereka tidak mengindahkannya. Maka rasakanlah azab yang pedih dan
menghinakan itu.
Belumkah
datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka,
(yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri
yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa
keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan
tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Q.S. At-Taubah : 70)
Allah memberitahukan kepada kita kisah-kisah kaum tersebut
agar kita mengambil pelajaran. Jangan sekali-kali kita menentang perintah Allah
dan Rasul-Nya. Kalau kita tetap menentangnya, maka kita akan diazab sebagaimana
kaum-kaum di atas dibinasakan.
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan)
itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah
datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata,
maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah
mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir. (Q.S.
Al-A’raaf : 101)
Ya Allah jadikanlah kami hamba yang selalu
taat terhadap perintah-Mu dan rasul-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Janganlah Engkau azab kami karena kelupaan kami dan ketidaktahuan kami. Ya
Allah lindungilah kami.
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir." (Q.S. Al-Baqarah : 286)
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 19 Shafar 1439 Hijriyah/8
November 2017 Masehi.
EmoticonEmoticon