Benarkah Allah Mempunyai Mata? |
AlQuranPedia.Org - Wajib bagi kita mengimani dan mempercayai semua
kabar yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya, apapun itu. Termasuklah di dalamnya
nama-nama dan sifat Allah Ta’ala.
Dan antara sifat-sifat yang Allah tetapkan bagi diri-Nya adalah
Allah mempunyai dua mata. Hal ini didasarkan pada banyak dalil, baik dari
Al-Quran maupun hadits sahih.
“Dan
buatlah bahtera itu dengan (pengawasan) mata-mata dan petunjuk wahyu Kami,
dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang yang zalim itu;
sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan” (QS. Huud : 37)
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdil-A’laa, ia berkata : Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Tsaur, dari Ma’mar, dari Qatadah tentang
firman-Nya : ‘dengan (pengawasan) mata-mata dan petunjuk wahyu Kami’, ia
berkata : “Dengan mata Allah dan wahyu-Nya” (Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir
dalam Tafsir-nya, 15/309 no. 18131; shahih).
Dalil lainnya adalah,
“Dan
bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada
dalam penglihatan mata-mata Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu
ketika kamu bangun berdiri” (QS. Ath-Thuur : 48).
Yang berlayar dengan pengawasan mata-mata
Kami sebagai belasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). (Q.S. Al-Qamar
: 14)
Sementara
dalil dari hadits adalah,
Telah
menceritakan kepada kami Muusaa bin Ismaa’iil : Telah menceritakan kepada kami
Juwairiyyah, dari Naafi’, dari ‘Abdullah (bin ‘Umar), ia berkata : Disebutkan
Dajjal di sisi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak tersembunyi dari kalian. Sesungguhnya Allah itu
tidak buta sebelah matanya – lalu beliau berisyarat dengan tangannya ke
matanya - . Dan bahwasannya Al-Masih Ad-Dajjal itu buta sebelah matanya yang
kanan seakan-akan matanya itu seperti buah anggur yang mengapung (menonjol
keluar)” (HR. Bukhari no. 7407)
Bukan
hanya hal itu saja. Sifat dua mata Allah ini kemudian dijelaskan para ‘ulama
kita.
Imam Ibnu
Khuzaimah rahimahullah berkata, "Maka, wajib bagi setiap mukmin untuk
menetapkan bagi Al-Khaaliq Al-Baari (Allah) apa-apa yang telah ditetapkan oleh
Al-Khaaliq Al-Baari bagi diri-Nya, yaitu sifat ‘ain (mata). Sebaliknya, bukan
termasuk golongan mukmin orang yang menafikkan dari Allah Tabaraka Wa Ta'ala
apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah di dalam Muhkam At-Tanzil-Nya
(Al-Qur’an) dan ditambah penjelasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang memang dijadikan Allah sebagai juru penerang untuk setiap kabar yang
berasal dari-Nya, melalui firman-Nya : ‘Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran,
agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka’ (QS. An-Nahl : 44). Maka, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
menjelaskan bahwa bagi Allah itu mempunyai dua mata, dan penjelasannya itu
sejalan dengan penjelasan Muhkam At-Tanzil (Al-Quran) yang tertera di antara
lembaran-lembaran yang dibaca di mihrab-mihrab ataupun di tempat-tempat
pengajian”(Kitaabut-Tauhiid wa Itsbaati Shifaatir-Rabb ‘Azza wa Jalla, hal. 97,
tahqiq : Dr. ‘Abdul-‘Aziiz bin Ibrahim Asy-Syahwaan; Daar Ar-Rusyd, Cet. 1/1408
H).
Imam Abul
Hasan Al-Asy'ari rahimahullah berkata, “Bahwasannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala
mempunyai dua mata tanpa perlu ditanyakan bagaimananya (kaifiyah-nya),
sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : ‘Yang berlayar dengan
pemeliharaan (pengawasan mata) Kami” (QS. Al-Qamar : 14)” (Al-Ibaanah, hal. 9;
Daar Ibni Zaiduun, Cet. 1).
Abu ‘Amru
Ad-Daani rahimahullah setelah menyebutkan hadits Dajjal di atas berkata, “Maka Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam menetapkan dua mata bagi Allah Ta’ala”
(Ar-Risaalah Al-Waafiyyah, hal. 123).
Itulah penjelasan para ‘ulama kita mengenai sifat mata bagi Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan Imam Abul Hasan Al-Asy’ari, yang disebut-sebut kelompok
Asy’ariyah sebagai pegangan mereka pun menyatakan bahwa Allah memiliki dua
mata.
Lantas bagaimana mata Allah? Bentuknya bagaimana? Allahu a’lam. Kita
tidak boleh bertanya masalah itu karena tidak dijelaskan nash. Kita tidak boleh
pula membayangkannya dan memikirkannya. Cukup kita imani Allah punya dua mata.
Akan tetapi mata Allah berbeda dengan mata manusia.
Tidak ada sesuatupun yang serupa
dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Q.S. Asy-Syuura : 11)
Itulah
pembahasan kita mengenai benarkah Allah mempunyai mata. Semoga menambah wawasan
kita mengenai Allah Tabaraka Wa Ta’ala.
Semoga
bermanfaat.
Diselesaikan
pada 3 Rabiul Akhir 1439 Hijriyah/22 Desember 2017 Masehi.
EmoticonEmoticon