10 Hadits Tentang Sholat Dhuha |
AlQuranPedia.Org - Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang
sangat ditekankan untuk dikerjakan. Sholat Dhuha juga memiliki banyak sekali
keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam banyak hadits. Maka dari itu
hendaknya setiap muslim jangan melewatkan sholat sunnah yang satu ini setiap
harinya. Sholat Dhuha juga sama halnya seperti sholat biasa, tidak ada
perbedaan. Hanya perbedaan niat dan waktu pelaksanaan saja yang berbeda.
Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas
mengenai hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Sholat Dhuha,
termasuk keutamaan dan waktu pelaksanaannya. Simak selengkapnya pada tulisan
ini.
1
Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau pernah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia memiliki 360
persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para
sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh
persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas
mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari
jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan
shalat Dhuha dua raka’at.” (HR. Ahmad, 5: 354. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan
bahwa hadits ini shahih ligoirohi)
2
Dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghothofaniy radhiyallahu 'anhu, beliau
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala
berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di
awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR.
Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, Tirmidzi no. 475, Ad-Darimi no. 1451. Syaikh
Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
3
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara
berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit,
kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala
haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan
sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
hasan)
4
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha
melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu
Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa
At-Tarhib 1: 164)
5
Dari Ummu Hani radhiyallahu 'anha, dia bercerita bahwa pada masa
pembebasan kota Makkah, dia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika beliau berada di atas tempat tinggi di Makkah. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam beranjak menuju tempat mandinya, lalu Fathimah memasang tabir
untuk beliau. Selanjutnya, Fatimah mengambilkan kain beliau dan
menyelimutkannya kepada beliau. Setelah itu, beliau mengerjakan shalat Dhuha
delapan rakaat” (HR. Bukhari dan Muslim)
6
Dari Abu Darda' radhiyallahu ‘anhu, di mana dia bercerita, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha
dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah.
Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang
ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan
pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkannya
termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat
dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di Surga.
Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki
karunia yang danugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah
Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada
mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya” (HR. Thabrani dan Al-Bazzar.
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
7
Mu'adzah bertanya kepada 'Aisyah radhiyallahu ‘anha, ”Berapa rakaat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhuha?” Dia
menjawab : “Empat rakaat dan bisa juga lebih, sesuai kehendak Allah” (HR.
Muslim)
8
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, “Kekasihku (Nabi
Muhammad) mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa tiga hari dalam tiap bulan,
melakukan dua rakaat shalat Dhuha dan melakukan sholat witir sebelum tidur.”
(HR. Bukhari Muslim)
9
Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu ‘alihi
wa sallam bersabda, “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di
antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai
sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap
bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan
takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf
(mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah
sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha
sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no.720)
10
"Sesungguhnya Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu melihat satu kaum
melakukan shalat Dhuha, lalu ia berkata: “Apakah mereka belum mengetahui bahwa
shalat pada selain waktu ini lebih utama? Sesungguhnya, dahulu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, shalat al-awwabin (ialah) ketika anak
onta kepanasan”. (HR. Muslim)
Itulah berbagai hadits yang menyebutkan dan menjelaskan
tentang sholat Dhuha. Semoga tulisan ini menambah ilmu kita dan dapat
mengamalkan hadits-hadits di atas.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 26 Jumadil Akhir 1439 Hijriyah/14 Maret
2018 Masehi.
EmoticonEmoticon