16 Ayat Al-Quran Tentang Antropologi |
AlQuranPedia.Org
- Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος
yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti
"wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal"). Secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
mempelajari manusia. Dalam melakukan kajian terhadap manusia, antropologi
mengedepakan dua konsep penting yaitu holistik dan komparatif. Karena itu
kajian antropogi sangat memperhatikan aspek sejarah dan penjelasan menyeluruh
untuk menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial, ilmu hayati
(alam), dan humaniora. (Wikipedia)
Pada tulisan kali ini kita akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat
Al-Quran yang berkaitan dengan antropologi. Simak selengkapnya pada tulisan
ini.
1
Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah : 30)
2
Allah hendak memberikan
keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (Q.S. An-Nisaa’ :
28)
3
Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa
yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang
mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. An-Nisaa’ : 32)
4
Dan jika seorang wanita
khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa
bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu
lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika
kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan
sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. An-Nisaa’ : 128)
5
Dan manusia mendoa untuk
kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat
tergesa-gesa. (Q.S. Al-Israa’ : 11)
6
Dan sesungguhnya telah Kami
perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak
Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (Q.S. Thaahaa : 115)
7
Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik. (Q.S. Al-Mu’minuun : 12-14)
8
Dia-lah yang menciptakan kamu
dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah,
kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan
hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup
lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya). (Q.S. Al-Mu’min : 67)
9
Adapun manusia apabila Tuhannya
mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan
berkata: "Tuhanku telah memuliakanku." (Q.S. Al-Fajr : 15)
10
Adapun bila Tuhannya mengujinya
lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".
(Q.S. Al-Fajr : 16)
11
Sesungguhnya manusia itu sangat
ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (Q.S. Al-‘Aadiyaat : 6)
12
dan sesungguhnya dia (manusia)
sangat bakhil karena cintanya kepada harta. (Q.s. Al-‘Aadiyaat : 8)
13
Allah, Dialah yang menciptakan
kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah
itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah
(kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (Q.S. Ar-Ruum : 54)
14
Sesungguhnya manusia diciptakan
bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh
kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat
kikir, (Q.S. Al-Ma’aarij : 19-21)
15
Allah-lah yang menjadikan malam
untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang
benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan
atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Q.S. Al-Mu’min :
61)
16
Jika mereka berpaling maka Kami
tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain
hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada
manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika
mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya
mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).
(Q.S. Asy-Syuuraa : 48)
Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan mengenai antropologi.
Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan Al-Quran kita.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 21 Dzulqaidah 1439 Hijriyah/2 Agustus 2018 Masehi.
EmoticonEmoticon