16 Pujian Kepada Ustadz Yazid Jawas |
AlQuranPedia.Org – Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas adalah senior di
kalangan ustadz-ustadz salafiyyin di Indonesia. Beliau bersama Ustadz Abdul
Hakim bin Amir Abdat adalah pengibar bendera salafiyyah di negeri ini. Hampir
semua asatidz sunnah belajar kepada mereka berdua. Luasnya ilmu Al-Ustadz Yazid
membuat ceramahnya sarat akan dalil dan hujjah yang shahih. Ketika Ustadz Yazid
Jawas menyebutkan suatu dalil maka beliau akan menyertakan surat apa, ayat
berapa, hadits riwayat siapa, dari sahabat siapa dan siapa yang
menshahihkannya. Semoga Allah menjaga Al-Ustadz Al-Fadhil Yazid bin Abdul Qadir
Jawas dan semua da’i-da’i salafi di seluruh dunia.
Pada tulisan kali ini kita akan membahas sedikit tentang beberapa pujian
yang diberikan para dai salafi kepada Ustadz Yazid Jawas.
1. "Allah Ta'ala telah menegakkan agama-Nya dan menghidupkan
sunnah nabi-Nya, melalui lisan hamba-Nya yang mulia, Yazid bin Abdul Qadir
Jawas. Kita tidak ragu lagi bahwa beliaulah sang Pemurni Islam di negeri
kita."
2. "Banyak da'i yang mengaku bahwa dirinya menyeru kepada
kebenaran, namun pada hakikatnya mereka itu mencampurkan antara yang haq dan
batil. Sampai suatu ketika, kami bertemu Syaikh Yazid. Entah mengapa, kami
begitu yakin bahwa dialah orang yang sudah sejak lama kami nantikan
(kehadirannya)."
3. "Pada suatu ketika Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili (Ulama Besar
Madinah) bertanya kepada 'anak emas' beliau yaitu Ustadz Abdullah Zaen.
"Siapa orang yang wawasannya luas itu?" Sambil menunjuk pada
seseorang. Kemudian Ustadz Abdullah Zaen menjawab: "Beliau adalah senior
kami, yaitu Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas".
4. "Suara kebenaran telah digaungkan, kebatilan akan hancur.
Bendera Tauhid di negeri ini telah dikibarkan oleh dua orang alim yang bernama,
Syaikh Yazid bin Abdul Qadir Jawas dan Syaikh Abdul Hakim bin Amir Abdat."
5. "Terenyuh hati ini menyaksikan jenggot mereka kini telah
memutih dan usia mereka dipenuhi seruan lantang tak kenal lelah mengajak
manusia kepada tauhidullah. Menyelamatkan manusia dari hinanya jurang
kesyirikan, bersih hati mereka dari ambisi kekuasaan dan ketenaran."
6. "Ustadz Yazid, jalan dakwahmu penuh dengan rintangan dan
cobaan. Engkau dihina dan dilecehkan oleh saudaramu sesama Muslim. Semoga Allah
Ta'ala memberikanmu keteguhan di atas Manhaj Salaf ini hingga ajal
menjemput."
7. "Tidak ada orang yang lebih kita cintai di negeri ini melebihi
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Beliau adalah seorang 'pemecah belah',
pemecah antara tauhid dengan syirik, pemecah antara sunnah dengan bid'ah, dan
pemecah antara kebenaran dengan kebatilan."
8. "Beliau (Ustadz Yazid) tidak mengajak umat kepada ormas,
partai, ajaran nenek moyang, atau mazhab. Akan tetapi beliau mengajak kepada
kitabullah dan sunnah Rasulullah. Kami saksikan sendiri, jika orang tersebut mempunyai
jiwa yang hanif, Insya Allah akan menerima dakwah beliau".
9. "Di antara kemiripan Syaikh ‘Utsaimin dengan Syaikh Yazid
Jawas adalah mereka berdua adalah lautan ilmu, sama-sama dianggap Ulama Besar,
dan mereka tidak mengajarkan jamaahnya untuk taklid kepada diri mereka."
10. "Belum pernah kedua mata saya melihat orang yang paling
semangat dalam mendakwahkan sunnah dan menghancurkan bid'ah di negeri ini,
seperti halnya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Tidak diragukan lagi tentang
kelurusan aqidah beliau."
12. "Keberanian beliau (Ustadz Yazid Jawas) dalam menyuarakan
kebenaran akan terkenang sepanjang sejarah. Allah subhanahu wa ta'ala yang
menjadi saksi bahwa hidup beliau habis dalam jalan dakwah, baik dalam keadaan
senang maupun susah."
13. "Dalam setiap sujud, kami berdo'a, Ya Allah, sehatkanlah guru
kami (Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas), berkahilah umur beliau, dan
berikanlah keistiqomahan pada diri beliau." Karena kami tahu bahwa orang
yang seperti Ustadz Yazid sangat langka di negeri ini."
14. "Namanya Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Kedudukannya serupa
orang tua bagi banyak orang yang belajar dan menimba pengetahuan darinya, baik
mereka yang menghormatinya maupun yang menghardiknya -semoga Allah menjaganya-."
15. Ustadz Yazid Jawas seperti bintang yang ada di langit. Penerang
umat Islam di Indonesia. Ulama yang menjadi penerang dikala gelap dan
penyemangat dalam segala harap.
16. Ustadz Yazid sangat semangat dalam menulis kitab. Beliau sudah
menghasilkan puluhan kitab dan masing-masing kitab tersebut tebalnya ratusan
halaman. Namun, fakta menariknya adalah beliau sama sekali tidak berdalil
dengan hadits lemah terlebih lagi palsu. Anda yang mengoleksi kitab karangan
beliau mesti merasakan betapa luas dan shahih-nya pehamahan beliau dalam
masalah aqidah maupun masalah hukum fikih.
Itulah beberapa pujian yang pernah diterima Ustadz Yazid. Ustadz Yazid
dapat dikatakan sebagai Ustadz Sunnah terbaik karena telah memenuhi kriteria
dalam riwayat yang diceritakan Yusuf bin Al-Husain rahimahullah: Aku bertanya
kepada Dzun Nun Al-Mishri radhiyallahu 'anhu tatkala perpisahanku dengannya;
“Kepada siapakah aku duduk (berteman) dan belajar?”
Beliau menjawab; “Hendaknya kamu duduk bersama orang yang dengan
melihatnya akan mengingatkan dirimu kepada Allah. Kamu memiliki rasa segan
kepadanya di dalam hatimu. Orang yang pembicaraannya bisa menambah ilmumu.
Orang yang tingkah lakunya membuatmu semakin zuhud kepada dunia. Bahkan, kamu
pun tidak mau bermaksiat kepada Allah selama kamu sedang berada di sisinya. Dia
memberikan nasehat kepadamu dengan perbuatannya, dan tidak menasehatimu dengan
ucapannya semata.”
(Lihat Al-Muntakhob Min Kitab az-Zuhdi wa Ar-Roqoo'iq, karya
Al-Khothib Al-Baghdadi, hal. 71-72)
Sedih hati ini melihat jenggot Ustadz Yazid sudah memutih, wajah itu
sudah menua, tetapi semangatnya dalam berdakwah tidak pernah kenal lelah.
Ceramah beliau masih menggetarkan, masih sarat akan ilmu, wawasan yang begitu luas, masih konsisten dengan tauhid, tauhid, dan tauhid.
Ya Allah jaga Ustadz Yazid, lindungi beliau, beri beliau kekuatan dan
keteguhan di manhaj salaf, berkahi umur beliau dan balas kebaikan beliau dengan
sebaik-baik balasan.
Sumber dikutip dari
FB Koalisi Umat Islam
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 26 Syawwal 1439 Hijriyah/9 Juli 2018 Masehi.
EmoticonEmoticon