Ayat Al-Quran dan Hadits Tentang Majusi |
AlQuranPedia.Org - Mungkin orang pernah mendengar kata
“Majusi”. Sontak di fikiran orang akan terprogram bahwa Majusi adalah
sekelompok manusia penyembah api. Benarkah hal ini? Ya, benar sekali. Menurut
sejarawan, agama Majusi didirikan oleh Zoroaster. Penganut Majusi menyembah api
sebagai tuhan mereka. Na’udzubillah.
Agama ini tidak bisa dipandang sepele, pasalnya
keberadaannya sangatlah diakui oleh masyarakat dunia, bahkan penganutnya bisa
dikatakan tidak sedikit. Kelompok mereka mendiami wilayah Persia, Iran. Maka
dari itu tidak heran kalau kepercayaan mereka mirip dengan Syi’ah. Bahkan
Syi’ah menyanjung dan mengagungkan tokoh besar Majusi yakni Abu Lu’lu’ah yang
telah membunuh Sayyidina ‘Umar bin Khattab yang kala itu memimpin sholat Subuh
bersama para sahabat. Pengecut laknatullah ‘alaih ini melayangkan beberapa
sayatan pedang ke tubuh manusia yang telah dapat jaminan surga itu. ‘Umar pun
akhirnya wafat sebagai syahid. Bahkan diriwayatkan dari anaknya yakni ‘Abdullah
bin ‘Umar bahwa pagi itu tidaklah sang ayah minum melainkan akan keluar
seketika dari perutnya. Tetapi ‘Umar justru bersyukur kepada Allah Ta’ala
karena yang membunuhnya seorang Majusi, seseorang yang tidak pernah bersujud
kepada Allah, sehingga dia tidak bisa memberikan hujjah di hadapan ‘Umar kelak
di akhirat.
Majusi juga punya cerita menarik dengan salah satu sahabat
mulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Salman Al-Farisy. Namanya
juga Al-Farisy berarti dia berasal dari Persia, di mana Majusi merajalela dan
berkembang pesat. Dikisahkan sebelum masuk Islam, Salman Al-Farisy radhiyallahu
‘anhu m keluar masuk suatu agama untuk mencari agama yang benar. Dia pernah
menganut agama Majusi, tetapi itu tidak memuaskannya. Dia juga pernah menganut
agama Nasrani, tetapi tidak memuaskannya pula. Maka qodarullah akhirnya Allah
mentakdirkan Salman masuk Islam dan menjadi salah satu sahabat mulia Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan dia salah satu periwayat hadits Rasul
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat
Al-Quran dan Hadits yang membicarakan mengenai Majusi. Perlu untuk diketahui
bahwa hanya ada 1 ayat Al-Quran yang menyebut Majusi, yakni
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabiiin orang-orang
Nasrani, orang-orang Majusi dan
orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari
kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu. (Q.S. Al-Hajj : 17)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Ta’ala
akan memberikan keputusan berbagai agama dan kaum di muka bumi ini. Termasuklah
Yahudi, Nasrani dan Majusi. Kelak di akhirat akan jelas bahwa Islam adalah
agama yang benar, dan pengikut lurus dari para nabi sajalah yang akan masuk ke
dalam surga-Nya Allah.
Sementara hadits yang membicarakan Majusi
ada tiga, yakni:
HADITS
PERTAMA
Dari Abu Hurairah
Rradhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Potonglah kumis dan biarkan jenggot, selisilah orang-orang Majusi.” (HR. Ahmad II/365, 366 dan Muslim 260)
Hadits di atas menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkan untuk membiarkan (memanjangkan) jenggot dan memotong
(memendekkan) kumis. Kenapa? Karena Orang-orang Majusi memanjangkan kumis dan
memendekkan jenggot. Sebagaimana yang sudah ma’ruf bahwa kita diperintahkan
untuk menyelisi orang-orang kafir, karena ada suatu hadits yang menyatakan,
“Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2:50
dan Abu Daud no. 4031. Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini sahih)
HADITS KEDUA
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tiada seorangpun yang dilahirkan
kecuali dilahirkan pada fithrah (Islam)nya. Kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi."(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menjelaskan bahwa pada dasarnya semua bayi itu
dilahirkan dalam keadaan fitrah, yakni Islam. Akan tetapi kedua orangtuanya
yang menjadikan dia seorang Yahudi, Nasrani ataupun Majusi. Lantas bagaimana
kalau bayinya wafat? Apakah masuk neraka? Tidak. Seperti disebutkan hadits di
atas bahwa agama anaknya adalah tergantung orangtuanya (orangtuanya yang
bertanggung jawab) sementara sang anak tak tahu. Maka jikalau si bayi
meninggal, dia akan masuk surga. Lain hal kalau dia sudah baligh dan sudah belajar
yang benar maupun yang salah, maka letaknya di surga atau neraka tergantung
agamanya.
HADITS KETIGA
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma
dari Nabi sallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Al-Qadariyah adalah Majusi umat ini, kalau mereka sakit jangan dikunjungi.
Kalau mereka meninggal dunia, jangan disaksikan (jenazahnya). (HR. Hakim,
Baihaqi, Thabrani, Al-Baghowi, Ibnu Asakir, disahihkan oleh Syaikh Al-Qotton
dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)
Al-Qadariyah adalah orang yang tidak meyakini takdir. Maksudnya adalah
kelompok ini tidak meyakini takdir Allah dan melakukan berbagai penyimpangan mengenai takdir. Mereka meyakini bahwa takdir itu bisa
dibuat sendiri, takdir yang ditetapkan Allah bisa dipengaruhi oleh perbuatan.
Ini adalah akidah yang salah. Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu, dan kehendak-Nya
pasti terjadi tanpa ada yang bisa merubahnya. Inilah kesesatan luar biasa
mereka yang membuat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjuluki
mereka sebagai “Majusi” umat ini.
Itulah pembahasan singkat kita mengenai Al-Quran dan Hadits mengenai
agama Majusi. Semoga menambah khazanah pengetahuan dan keimanan kita.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 27 Rabiul Awwal 1439 Hijriyah/15 Desember 2017
Masehi.
EmoticonEmoticon