Benarkah Setiap Ayat Al-Quran Memiliki Asbabun Nuzul? |
AlQuranPedia.Org – Mungkin ada di antara umat Islam yang belum tahu
apa itu Asbabun Nuzul. Di dalam ilmu Al-Quran, Asbabun Nuzul adalah peristiwa
ataupun kejadian yang menjadi sebab turunnya suatu ayat Al-Quran. Jadi Al-Quran
tidak diturunkan sekali turun langsung 6.236 ayat langsung, akan tetapi
berangsur-angsur selama lebih dari 20 tahun. Kenapa hal ini dilakukan Allah?
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al-Quran itu tidak
diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat
hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (Q.S.
Al-Furqaan : 32)
Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
Dan Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian. (Q.S. Al-Israa’ : 106)
Hikmahnya adalah agar ayat-ayat yang diturunkan lebih meresap ke dalam
hati manusia. Begitu pula Asbabun Nuzul. Dengan adanya Asbabun Nuzul ini,
orang-orang yang membaca Al-Quran akan lebih meresapi dan menghayati ayat yang
dibaca.
Timbul pertanyaan, apakah setiap ayat di Al-Quran memiliki asbabun
nuzul?
Jawabannya adalah tidak. Ada ayat Al-Quran yang turun karena suatu
peristiwa dan ada pula ayat Al-Quran yang diturunkan tanpa adanya rangkaian
peristiwa alias turun begitu saja. Ayat-ayat yang tidak memiliki Asbabun Nuzul
biasanya kisah-kisah seperti kisah para nabi. Tetapi tidak semua kisah para
nabi di Al-Quran tidak memiliki Asbabun Nuzul dan tidak semua Asbabun Nuzul itu
kisah para nabi. Adapun ayat yang memiliki Asbabun Nuzul biasanya untuk
menerangkan hukum, syariat dan lain sebagainya. Salah satu contoh ayat di
Al-Quran yang tidak memiliki Asbabun Nuzul Misalnya adalah surah Al-An’aam.
Dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma yang
diriwayatkan secara marfu’,
Turun kepadaku surat Al-An’am, satu surat sekaligus. Diiringi oleh
70.000 malaikat. Mereka menyuarakan tasbih dan tahmid. (HR. Thabrani dalam
al-Mu’jam al-Ausath no. 3316 dan Abu Nua’im dalam al-Hilyah, 3/44 dan di sana
ada perawi bernama Yusuf bin Athiyah as-Shaffar dan dia dhaif).
Di dalam riwayat lain, yaitu Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma,
dia berkata,
Ketika turun surat Al-An’am, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bertasbih. Kemudian beliau mengatakan, “Sungguh, ada malaikat yang
jumlahnya menutupi ufuq yang mengiringi turunnya surat ini.” (HR. Hakim
2/314, dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, no. 2431)
Jadi tidak semua ayat Al-Quran memiliki Asbabun Nuzul. Inilah yang
kebanyakan. Adapun beberapa ayat yang memiliki Asbabun Nuzul seperti Surah
Thaahaa ayat 105
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah:
"Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, (Q.S.
Thaahaa : 105)
Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa
kaum Quraisy bertanya: “Apakah yang akan dilakukan Rabb-mu pada hari kiamat
terhadap gunung-gunung?” ayat ini (Thaahaa: 105) turun sebagai penjelasan bahwa
gunung-gunung itu pada hari kiamat akan dihancurkan seremuk-remuknya.
Contoh lainnya adalah Surah Al-Hijr ayat 49-50
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab
yang sangat pedih. (Q.S. Al-Hijr : 49-50)
Diriwayatkan oleh
ath-Thabarani yang bersumber dari ‘Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menegur para shahabatnya yang sedang tertawa saat
beliau lewat di tempat itu, dengan berkata: “Apa gerangan yang menyebabkan
kalian tertawa? Padahal surga dan neraka itu sudah diperingatkan kepada
kalian.” Maka turunlah ayat ini (al-Hijr: 49-50) sebagai teguran kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya membiarkan mereka tertawa, karena Allah
itu ghafuurur rahiim (Maha Pengampun lagi Maha Penyayang), tetapi juga
mengingatkan mereka bahwa siksa Allah sangat pedih.
Diriwayatkan oleh
Ibnu Marduwaih yang bersumber dari salah seorang shahabat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat para
shahabat dari pintu Bani Syaibah, sambil bersabda: “Aku tidak ingin melihat
kalian tertawa.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggalkan
mereka. Tidak lama kemudian beliau kembali lagi sambil mundur dan bersabda:
“Ketika aku tiba di Hijr (Isma’il), Jibril datang menegurku: “Hai Muhammad,
sesungguhnya Allah berfirman kepadamu: ‘Mengapa engkau memutuskan harapan
hamba-hamba-Ku?” (sebagaimana firman-Nya dalam (al-Hijr: 49-50).
Itulah pembahasan
singkat kita mengenai Asbabun Nuzul. Semoga menambah khazanah ilmu pengetahuan
agama kita.
(Baca Juga : Sunnah Tidur Menghadap Kiblat?)
(Baca Juga : Sunnah Tidur Menghadap Kiblat?)
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada
12 Muharram 1439 Hijriyah/2 Oktober 2017 Masehi.
EmoticonEmoticon