9 Hadits Tentang Imam Mahdi |
AlQuranPedia.Org - Di antara tanda-tanda besar hari Kiamat adalah
munculnya Imam Mahdi. Imam Mahdi disebutkan banyak hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, bahkan para ‘ulama mengatakan hadits mengenai kabar Al-Mahdi
adalah mutawatir. Imam Mahdi merupakan pemimpin umat Islam kelak ketika
berhadapan dengan Dajjal dan pasukannya. Al-Mahdi bersama nabi ‘Isa
‘alaihissalam dan umat Islam akhir zaman akan memerangi Al-Masih Ad-Dajjal dan
pasukannya. Kelak umat Islam akan menang dan Dajjal akan kalah, kekalahan ini
ditandakan matinya Dajjal dengan tombak nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
Ciri-ciri Imam Mahdi sebagaimana yang disebutkan dalam hadits-hadits
shahih adalah keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari anaknya
Fathimah radhiyallahu ‘anha. Namanya seperti nama Nabi (yakni Muhammad atau
Ahmad) dan nama ayahnya seperti nama ayah nabi (yakni Abdullah). Sementara di antara ciri fisiknya adalah
perawakannya sangatlah baik, dahinya lebar, hidungnya mancung.
Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia tertarik untuk membahas
hadits-hadits yang menceritakan tentang Imam Mahdi. Simak selengkapnya di bawah
ini.
1
Dari Abu Sa’id
Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Pada akhir umatku akan keluar Al-Mahdi. Allah menurunkan
hujan kepadanya, bumi mengeluarkan tumbuhannya, harta akan dibagikan secara
merata, binatang ternak melimpah dan umat menjadi mulia, dia akan hidup selama
tujuh atau delapan (yakni, musim Haji).”
(Mustadrak Hakim (IV/557-558), beliau berkata, “Sanad hadits ini shahih, akan
tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.” Dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi.
Syaikh Al-Albani berkata, “Ini adalah sanad yang shahih, perawinya tsiqat.”
Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (II/336, no. 711)
2
Dari Anas bin
Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Al-Mahdi berasal
dari Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam.” (HR. Al-Bukhari no. 1881, Muslim no. 2943, dan Ahmad III/191, 206,
238, 292)
3
Dari Ummu Salamah
radhiyallahu anha, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: ‘Al-Mahdi berasal dari Ahlul Baitku, dari keturunan Fathimah.’” (Sunan Abi Dawud (XI/373), dan Sunan Ibni Majah (II/1368). Syaikh
Al-Albani berkata dalam Shahiihul Jaami’, “Shahih.” (VI/22, no. 6610). Lihat
Risalah ‘Abdul ‘Alim tentang Al-Mahdi (hal. 160)
4
Dari Abdullah bin
Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna dunia ini, hingga bangsa Arab dipimpin
oleh seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama seperti namaku.” (HR. Ahmad. Imam Al-Haitsamy mengatakan rawi-rawinya shahih.”
Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan rawi-rawinya tsiqah)
Dalam riwayat yang lain disebutkan: “…Dan nama ayahnya seperti nama ayahku.” (HR. Muslim no. 2937 (110)
dan Abu Dawud no. 4321)
5
Dari 'Imran bin
Hushain radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Bagaimana dengan kalian, apabila Nabi ‘Isa bin Maryam turun kepada kalian,
sedangkan imam kalian dari kalangan kalian sendiri.” (HR. Muslim no. 2946)
6
Darinya Abu Sa’id
Al-Khudri radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, "Aku berikan kabar gembira kepada kalian dengan al-Mahdi,
yang diutus saat manusia berselisih dengan banyaknya keguncangan. Dia akan
memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kelaliman dan
kezhaliman sebelumnya. Penduduk langit dan penduduk bumi meridhainya, ia akan
membagikan harta dengan cara shihaah (merata)."
Seseorang bertanya
kepada beliau, ‘Apakah shihaah itu?’ Beliau menjawab, ‘Dengan merata di antara
manusia.’”
Beliau shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Dan Allah memenuhi hati umat Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam dengan kekayaan (rasa puas), meliputi mereka dengan
keadilannya, sehingga dia memerintah seorang penyeru, maka penyeru itu berkata,
‘Siapakah yang memerlukan harta?’ Lalu tidak seorang pun berdiri kecuali satu
orang. Dia (al-Mahdi) berkata, ‘Temuilah penjaga (gudang harta) dan katakan
kepadanya, ‘Sesungguhnya al-Mahdi memerintahkan mu untuk memberikan harta
kepadaku.’ Kemudian dia (penjaga) berkata kepadanya, ‘Ambillah sedikit!’
Sehingga ketika dia telah menyimpan di pangkuannya dan menampak-kannya, dia
menyesal dan berkata, ‘Aku adalah umat Muhammad yang jiwanya paling rakus, atau
aku tidak mampu mencapai apa yang mereka capai?’” Beliau berkata, “Lalu dia
mengembalikannya dan harta itu tidak diterima, maka para penjaga gudang harta
berkata padanya, ‘Sesungguhnya kami tidak menerima apa-apa yang telah kami
berikan.’ Demikian-lah yang akan terus terjadi selama tujuh tahun atau delapan
tahun atau sembilan tahun, kemudian tidak ada lagi kehidupan yang baik setelah
itu.” Atau beliau berkata, “Kemudian tidak ada lagi hidup yang baik setelahnya.” (Musnad Imam Ahmad (III/37, Muntakhab Al-Kanz). Al-Haitsami
berkata, “Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan selainnya dengan banyak diringkas, dan
diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad-sanadnya, Abu Ya’la dengan sangat diringkas
dan para perawi keduanya tsiqat.” Majmaa’uz Zawaa-id (VII/313-314)
7
Dari Abu Sa’id
Al-Khudri radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, "Al-Mahdi dari keturunanku, dahinya lebar, hidungnya
mancung. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana bumi telah
dipenuhi dengan kezhaliman dan kedzaliman sebelumnya. Dia akan berkuasa selama
tujuh tahun.’” (Sunan Abi Dawud, kitab al-Mahdi
(XI/375, no. 4265), dan Mustadrak Hakim (IV/557), beliau berkata, “Hadits ini
shahih dengan syarat Muslim, akan tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.
Adz-Dzahabi berkata, “‘Imran (salah satu perawi hadits) lemah, dan Muslim tidak
menjadikannya sebagai perawi.” Al-Mundziri mengomentari sanad Abu Dawud, “Di
dalam sanadnya ada ‘Imran al-Qaththan, dia adalah Abul ‘Awam ‘Imran bin Dawir
al-Qaththan al-Bashri. Al-Bukhari menjadikannya sebagai penguat, ‘Affan bin
Muslim mentsiqatkannya, dan Yahya bin Sa’id al-Qaththan memujinya, sedangkan
Yahya bin Ma'in dan Nasa-i melemahkannya.” Aunul Ma’buud (XI/375). Adz-Dzahabi
berkata dalam al-Miizaan, “Ahmad berkata, ‘Aku berharap dia sebagai perawi yang
haditsnya shalih (baik).’” Abu Dawud berkata, “Lemah.” Miizaanul I’tidaal
(III/236). Al-Hafidzh Ibnu Hajar mengomentarinya, “Shaduq Yuhammu, dan dituduh
sebagai orang yang berpola pikir Khawarij.” Taqriibut Tahdziib (II/83). Ibnul
Qayyim mengomentari sanad Abu Dawud, “Jayyid,” al-Manaarul Muniif (hal. 144)
tahqiq Syaikh ‘Abdul Fattah Abu Ghuddah. Syaikh Al-Albani berkata, “Sanadnya
hasan,” Shahiihul Jaami’ (VI/22-23, no. 6616)
8
Dari Jabir
radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: ‘‘Isa bin Maryam turun, lalu pemimpin mereka, Al-Mahdi berkata,
‘Shalatlah mengimami kami!’ Dia berkata, ‘Tidak, sesungguhnya sebagian dari
kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lainnya, sebagai suatu kemuliaan yang
Allah berikan kepada umat ini.’” (HR.
Al-Harits bin Abi Usamah dalam Musnadnya, begitu juga diriwayatkan dalam
al-Manaarul Muniif, karya Ibnul Qayyim (hal. 147-148), dan al-Haawi fil
Fataawaa’, karya Imam As-Suyuthi (II/64). Ibnul Qayyim berkata, “Ini adalah
sanad yang jayyid.” Dishahihkan oleh ‘Abdul ‘Alim di dalam risalahnya tentang
Al-Mahdi (hal. 144)
Itulah berbagai hadits-hadits yang menyebutkan tentang Imam Mahdi.
Semoga ayat-ayat di atas menambah ilmu pengetahuan kepada kita dan menjadi
renungan bagi kita untuk mempersiapkan hari Kiamat.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 17 Jumadil Akhir 1439 Hijriyah/5 Maret
2018 Masehi.
EmoticonEmoticon