7 Ayat Al-Quran Tentang Tertawa |
AlQuranPedia.Org - Allah ‘Azza Wa Jalla yang telah
menciptakan manusia tertawa, menangis, galau, gundah gulana, tersenyum,
gembira, dan berbagai perasaan lainnya. Jadi itu merupakan cobaan dan ujian
bagi kita. Perasaan-perasaan itu juga merupakan penghias dari kehidupan dunia,
bahwa setiap manusia pasti pernah merasakan hal yang baik dan yang buruk. Hal
yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menyikapi itu semua dengan benar,
yaitu selalu sabar, tawakkal, qana’ah dan ridha.
Dan
orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi
atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang
itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (Q.S. Ar-Ra’d : 22)
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat
Al-Quran yang menyebutkan tentang tertawa. Simak selengkapnya di bawah ini.
1
Maka hendaklah
mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang
selalu mereka kerjakan. (Q.S. At-Taubah : 82)
Ayat di atas merupakan perintah Allah Ta’ala
agar perbanyak menangis, karena mengingat dosa, mengingat amal sedikit, rapuhnya
iman, dan sedikitlah tertawa karena banyak tertawa dapat mematikan hati.
2
maka
dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia
berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan
untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan
rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (Q.S. An-Naml :
19)
Ayat di atas merupakan kisah Sulaiman
‘alaihissalam saat melihat semut yang berkata kepada pasukannya. Nabi Sulaiman
‘alaihissalam tersenyum dan tertawa karena melihatnya. Masya Allah.
3
dan
bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, (Q.S. An-Najm :
43)
Ayat di atas menerangkan bahwa Allah-lah
yang menjadikan orang itu tertawa dan menangis.
4
tertawa
dan bergembira ria, (Q.S. ‘Abasa : 39)
Ayat di atas mengisahkan tentang kondisi
orang mukmin saat mendapatkan nikmat surga Allah Ta’ala.
5
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Hujuraat : 11)
Ayat di atas merupakan perintah Allah agar
jangan menertawakan dan merendahkan seseorang, karena belum tentu yang
ditertawakan itu lebih buruk dari kita, bisa jadi kita yang lebih buruk.
6
Sesungguhnya
orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang
beriman. (Q.S. Al-Muthaffifiin : 29)
Ayat di atas adalah penjelasan bahwa orang
yang berdosa (orang yang kafir) suka sekali menertawakan orang-orang beriman.
Mereka sering menertawakan seorang mukmin yang beramal sholih, mengerjakan
kebajikan, mendatangi kajian ilmu. Mereka menertawakan karena menghina dan
perbuatan menganggap orang mukmin itu tidak berguna.
7
Maka
pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka
(duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. (Q.S. Al-Muthaffifiin : 34-35)
Ayat di atas masih sambungan dari ayat
sebelumnya, bahwa nanti di akhirat, saat orang mukmin memasuki surga, maka
gantian. Orang mukmin akan menertawakan orang-orang kafir karena mereka
berhasil masuk surga dan mendapatkan kesenangan yang abadi karena amal yang
mereka lakukan selama di dunia, sementara orang kafir yang menertawakan mereka
saat di dunia akan memasuki neraka Jahannam, mereka disiksa, dan akan diazab
selama-lamanya.
Itulah ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan
tentang tertawa. Mari kita perbanyak menangis dan sedikit tertawa. Jangan
terlalu terbuai dengan dunia, dan jadikan akhirat sebagai prioritas utama kita.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 19 Shafar 1439 Hijriyah/8
November 2017 Masehi.
EmoticonEmoticon