3 Cara Agar Terhindar dari Dajjal |
AlQuranPedia.Org – Dajjal adalah sosok yang muncul pada hari
Kiamat kelak. Dia adalah sosok yang sangat berbahaya, bahkan dia adalah fitnah
paling besar. Sebagaimana hadits yang sudah ma’ruf kita dengar:
“Tidak ada satu pun
makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya
(cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Maka dari itu sudah seharusnya bagi setiap muslim untuk
berusaha terhindar darinya. Adapun pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia
akan membahas sedikit mengenai 3 cara agar terhindar dari fitnah Dajjal yang
mengerikan ini.
1. Memperkokoh iman
kita dengan memperbanyak ilmu yang bermanfaat, yakni ilmu yang syar’i sesuai
dengan manhaj salaf
Kita tidak cukup hanya belajar dengan Al-Quran dan hadits
saja, tetapi pemahamannya juga harus benar. Pemahaman siapa yang benar? Tentu
saja pemahaman para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in. Karena Al-Quran dan
Hadits turun di tengah-tengah mereka, merekalah yang paling tahu dan paling
alim di agama ini. Maka wajib bagi kita beragama sesuai dengan cara beragama
mereka, atau yang lebih kita kenal dengan istilah manhaj salaf.
Kenapa harus manhaj salaf? Karena betapa banyak orang
mengaku beragama sesuai Al-Quran dan Hadits akan tetapi pemahamannya sesat,
bahkan ada yang mengatakan Dajjal itu tidak nyata. Itu dikarenakan kedangkalan
ilmu dan pemahaman mereka. Memperdalam ilmu agama sesuai dengan pemahaman yang
benar akan membentengi kita dari fitnah Dajjal. Hal itu sebagaimana hadits berikut
ini.
Dari Abu Sa’id
Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke
arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya,
‘Kau mau kemana? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Hendak ke orang yang muncul itu.’
Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? ‘ Mu`min itu menjawab:
‘Rabb kami tidaklah samar.’ Mereka berkata, ‘Bunuh dia.’ Lalu mereka saling
berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang
pun selain dia.’ Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya,
ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia
berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’ Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu
Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak beriman padaku? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Kau
adalah Al-Masih pendusta? ‘ Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung
kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di
antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun
berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia
menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’ Setelah itu Dajjal berkata, ‘Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini
setelahku.’ Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher
dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya.
Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang
mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.”
Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah
manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam” (HR. Muslim
no. 2938)
2. Menghafal Surat
Al-Kahfi
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa menghafal 10 ayat pertama,
membaca ayat-ayat awal dan akhir dari Surat Al-Kahfi dapat membentengi kita
dari fitnah Dajjal.
Dari Abu Darda’
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka
ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809)
Riwayat lain,
Dari Abu Darda’
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi, maka
ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca
sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi” (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib
Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk
dalam periwayat shahihain -Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah
Al-Ya’mari yang termasuk perowi Muslim)
Kesemua dalil ini benar dan shahih. Maka dari itu lebih baik adalah
menghafal keseluruhan surat Al-Kahfi. Dan jangan lupa pula untuk senantiasa
membacanya setiap malam dan hari Jum’at.
3. Berdoa
Berdoa adalah senjata orang mukmin dan doa dapat mengubah takdir.
Kekuatan doa ini tidak bisa diragukan lagi. Maka seyogyanya setiap mukmin
berdoa agar terhindar dari fitnah Dajjal. Di antara doanya adalah sebagaimana
yang terdapat pada hadits di bawah ini.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَشَهَّدَ
أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى
أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang
di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari
empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam,
dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah
Al-Masih Ad-Dajjal” (HR. Muslim no. 588)
Itulah pembahasan singkat kita mengenai 3 cara agar terhindar dari
fitnah Dajjal. Semoga kita dapat mengamalkannya dan semoga kita dapat terhindar
dari fitnah Dajjal laknatullah ini.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 11 Sya’ban 1439 Hijriyah/26 April 2018 Masehi.
EmoticonEmoticon