15 Hadits Tentang Larangan Isbal |
AlQuranPedia.Org – Isbal ialah menjulurkan pakaian melebihi
batasan yang telah ditetapkan syariat. Orang yang isbal dinamakan “musbil”. Isbal
bisa mengenai baju ataupun celana, sebagaimana hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Isbal itu ada pada kain sarung, baju
panjang dan sorban. Barangsiapa memanjangkannya karena sombong maka Allah tidak
akan memperhatikannya pada hari Kiamat kelak.” (HR. Abu Dawud (40949),
an-Nasa-i (VIII/208), Ibnu Majah (3576), sanadnya shahih)
Isbal, baik itu dengan kesombongan ataupun tidak tetaplah
haram berdasarkan keumuman hadits isbal.
Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Kain yang
panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhari 5787)
Mungkin kita hanya tahu beberapa hadits saja tentang isbal
dan larangannya. Nah pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan menguraikan
beberapa hadits yang berkenaan tentang larangan isbal. Simak selengkapnya.
1
Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menjulurkan
pakaiannya karena sombong, tidak akan dilihat oleh Allah pada hari kiamat. Abu
Bakar lalu berkata: ‘Salah satu sisi pakaianku akan melorot kecuali aku ikat
dengan benar’. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ‘Engkau tidak
melakukan itu karena sombong’.Musa bertanya kepada Salim, apakah Abdullah bin
Umar menyebutkan lafadz ‘barangsiapa menjulurkan kainnya’? Salim menjawab, yang
saya dengan hanya ‘barangsiapa menjulurkan pakaiannya’. ”. (HR. Bukhari 3665,
Muslim 2085)
2
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ada seorang lelaki
yang kainnya terseret di tanah karena sombong. Allah menenggelamkannya ke dalam
bumi. Dia meronta-ronta karena tersiksa di dalam bumi hingga hari Kiamat
terjadi”. (HR. Bukhari, 3485)
3
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari Kiamat
nanti Allah tidak akan memandang orang yang menyeret kainnya karena sombong”
(HR. Bukhari 5788)
4
Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Kain yang
panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhari 5787)
5
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga jenis
manusia yang tidak akan diajak biacar oleh Allah pada hari Kiamat, tidak
dipandang, dan tidak akan disucikan oleh Allah. Untuk mereka bertiga siksaan
yang pedih. Itulah laki-laki yang isbal, orang yang mengungkit-ungkit sedekah
dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu”. (HR. Muslim,
106)
6
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian
mencela orang lain. Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, walaupun
itu hanya dengan bermuka ceria saat bicara dengan saudaramu. Itu saja sudah
termasuk kebaikan. Dan naikan kain sarungmu sampai pertengahan betis. Kalau
engkau enggan, maka sampai mata kaki. Jauhilah isbal dalam memakai kain sarung.
Karena isbal itu adalah kesombongan. Dan Allah tidak menyukai kesombongan” (HR.
Abu Daud 4084, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)
7
“Aku (Ibnu 'Umar) pernah melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, sementara kain sarungku terjurai (sampai ke tanah). Beliau pun
bersabda, “Hai Abdullah, naikkan sarungmu!”.
Aku pun langsung menaikkan kain sarungku. Setelah itu Rasulullah
bersabda, “Naikkan lagi!” Aku naikkan lagi. Sejak itu aku selalu menjaga agar
kainku setinggi itu.” Ada beberapa orang yang bertanya, “Sampai di mana
batasnya?” Ibnu Umar menjawab, “Sampai pertengahan kedua betis.” (HR. Muslim
no. 2086)
8
Dari Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ’anhu, beliau berkata, “Aku
melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mendatangi kamar Sufyan bin Abi
Sahl, lalu beliau berkata: ‘Wahai Sufyan, janganlah engkau isbal. Karena Allah
tidak mencintai orang-orang yang musbil’” (HR. Ibnu Maajah no.2892, dishahihkan
Al Albani dalam Shahih Ibni Maajah)
9
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang otot betisku lalu bersabda, “Ini
merupakan batas bawah kain sarung. Jika engkau enggan maka boleh lebih bawah
lagi. Jika engkau masih enggan juga, maka tidak ada hak bagi sarung pada mata
kaki” (HR. Tirmidzi 1783, Ibnu Majah 3572, Ahmad 5/382, Ibnu Hibban 1447.
Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 1765)
10
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan sarung
seorang muslim hingga setengah betis, tidaklah berdosa bila memanjangkannya
antara setengah betis hingga di atas mata kaki. Dan apa yang turun dibawah mata
kaki maka bagiannya di neraka. Barangsiapa yang menarik pakaiannya karena
sombong maka Alloh tidak akan melihatnya” (HR. Abu Dawud 4093, Ibnu Majah 3573,
Ahmad 3/5, Malik 12. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Misykah 4331)
11
‘Ubaid bin Khalid radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tatkala aku sedang
berjalan di kota Madinah, tiba-tiba ada seorang di belakangku sambil berkata,
“Tinggikan sarungmu! Sesungguhnya hal itu lebih mendekatkan kepada ketakwaan.”
Ternyata dia adalah Rasulullah. Aku pun bertanya kepadanya, “Wahai Rasulullah,
ini Burdah Malhaa (pakaian yang mahal). Rasulullah menjawab, “Tidakkah pada
diriku terdapat teladan?” Maka aku melihat sarungnya hingga setengah
betis”.(HR. Tirmidzi dalam Syamail 97, Ahmad 5/364. Dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani dalam Mukhtashor Syamail Muhammadiyah, hal. 69)
12
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda, “Isbal itu ada pada kain sarung, baju panjang dan
sorban. Barangsiapa memanjangkannya karena sombong maka Allah tidak akan
memperhatikannya pada hari Kiamat kelak.” (HR. Abu Dawud (40949), an-Nasa-i
(VIII/208), Ibnu Majah (3576), sanadnya shahih)
13
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata, “Aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menjulurkan
kain sarung dengan sombong di dalam shalatnya maka Allah tidak akan
menghalalkan (baginya masuk ke Surga) dan tidak mengharamkan (baginya masuk
Neraka).” (HR. Abu Dawud (637), sanadnya shahih)
14
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik
laki-laki adalah Khuraim Al-Asady jika saja dia tidak panjang rambutnya dan
isbal kain sarungnya” (HR. Ahmad nomor 17659; hasan lighairihi)
15
Dari Hubaib Al-Ghiffary radhiyallahu ‘anhu ia berkata, telah bersabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang kainnya melebihi
mata kaki karena sombong, ia akan menginjaknya di neraka Jahannam” (HR. Ahmad nomor 15644, Bukhari dalam
At-Tarikh Al-Kabiir nomor 2907, dan yang lainnya; serta dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani dalam Shahihul-Jaami’ nomor 6592)
Itulah berbagai hadits yang menjelaskan tentang larangan
isbal. Semoga menambah ilmu dan pengetahuan kita semua.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 13 Sya’ban 1439 Hijriyah/28 April 2018
Masehi.
EmoticonEmoticon